tag:blogger.com,1999:blog-4763634289999566912024-03-05T21:58:38.174+07:00Islam Insideferdigihttp://www.blogger.com/profile/09502600003989801284noreply@blogger.comBlogger29125tag:blogger.com,1999:blog-476363428999956691.post-88436959513336789052011-01-12T22:42:00.006+07:002011-01-16T00:16:24.350+07:00Mengenal Dasar Dunia Desain Grafis (bagian 1)<m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://i404.photobucket.com/albums/pp122/ferdigi/dasardesain.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://i404.photobucket.com/albums/pp122/ferdigi/dasardesain.jpg" width="320" /></a></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Mengenal tentang Desain Grafis sama halnya mengetahui tentang ilmu pengolahan visual atau gambar. Tidak ada yang bisa memastikan dimulai dari mana dan kapan Desain Grafis berawal. Sebagian para penggiat keilmuan desain grafis memiliki latar belakang dan pengetahuan sejarah yang beragam. Bahkan sebagian lain tidak terlalu merisaukan dari mana Desain Grafis berasal.</span><br />
<br />
<span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Seperti disiplin ilmu lainnya yang memiliki sejarah pasti, Desain Grafis berkembang seiring pertumbuhan zaman dan selalu berubah-ubah mengikuti tren yang berlaku. </span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Sebab ruang lingkup Desain Grafis itu pun sangat luas, fleksibel dan tidak ada batas. Setiap orang mempunyai pemahaman masing-masing tentang dunia Desain Grafis. Yang intinya mempunyai maksud dan tujuan yang sama yaitu menyajikan hasil karya dalam bentuk visual. </span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Jadi setiap individu bebas saja mendefinisikan Desain Grafis sejauh pengalamannya...</span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Secara makna Desain Grafis </span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">(<i>yang selanjutnya akan saya singkat menjadi DG</i>)</span><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> memiliki cakupan yang sangat luas tentang disiplin ilmu pengolahan visual dan berbagai elemen lainnya seperti foto, huruf atau font dan elemen lainnya, yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan karya dalam bentuk visulalisasi untuk tujuan tertentu. Pada awalnya DG merupakan ilmu yang beranjak dari sebuah seni murni yang dibuat dalam bentuk visual diatas media datar seperti kertas, kanvas, batu, dinding dan media lainnya dengan tujuan non profit. Tapi seiring kebutuhan akan keindahan visual dan efek industrialisasi, seni murni visual tersebut menjadi sebuah disiplin ilmu baru yang dikembangkan secara akademis untuk memenuhi kebutuhan industri atau bisnis. Yang pada akhirnya istilah Desain Grafis (Graphic Design) muncul dikarenakan tujuan bisnis itu sendiri. Sehingga berkembanglah sampai sekarang ini penerapan Desain Grafis yang hampir kita bisa temui di segala aspek kehidupan.</span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Dalam mempelajarinya mungkin tidak banyak orang tahu tentang makna dan filosofi dari arti DG itu sendiri, melainkan lebih senang untuk langsung menerapkannya. Karna dalam dunia kerja khususnya di negara berkembang seperti Indonesia pada umumnya orang yang bisa mengoperasikan software-software DG lebih banyak dibutuhkan ketimbang orang yang tahu apa itu filosofi dan pengembangan ide dalam dunia DG, sedangkan negara maju justru sebaliknya. Dalam dunia DG pun memiliki jenjang profesionalisme. Tingkatan profesionalisme DG dibagi dari 2 segi yaitu konsep/ide dan penerapan. Tentunya konsep/ide yang bagus dan tepat lebih dihargai ketimbang bentuk penerapannya. Jadi tinggal pilih posisi mana yang akan digeluti, tentunya yang lebih dihargai bukan...</span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Dari pada panjang lebar <i>ngomongin</i> apa itu DG, lebih baik langsung saja kita bahas apa saja yang menjadi point-point penting untuk menguasai Ilmu DG dari beberapa aspek. Dalam kesempatan ini saya akan menyoba menyederhanakan pembahasan DG hanya menjadi 2 aspek, yaitu:</span><b><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span></b><br />
<br />
<b><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">ASPEK TEKNIS (OPERASIONAL & MANAGEMENT)</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Aspek yang berkaitan dengan hal-hal teknis dalam penguasaan DG di antaranya, penguasaan perangkat-perangkat komputer grafis, software maupun hardware dan penguasaan managemen grafika yang kita akan bahas lebih dalam di point Aspek Teknis.</span><b><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span></b><br />
<br />
<b><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">2. ASPEK NON TEKNIS (KONSEP IDE & </span></b><b><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">NILAI ARTI)</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Aspek yang berkaitan dengan pengambangan konsep ide DG, nilai-nilai dan arti yang terkandung dalam setiap karya DG, dan juga estetika dalam penggunaan setiap komponen dalam DG. Selanjutnya akan kita bahas secara detail dalam point Aspek Non Teknis.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><i>bersambung ke bagian 2...</i></span></div>ferdigihttp://www.blogger.com/profile/09502600003989801284noreply@blogger.com10tag:blogger.com,1999:blog-476363428999956691.post-78248657477615582652011-01-11T00:08:00.000+07:002011-01-16T00:14:05.073+07:00Mengenal Dasar Dunia Desain Grafis (bagian 2)<m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><b><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="font: 7pt "Times New Roman";"></span></span></b><b><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ASPEK TEKNIS </span></b> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perkembangan Desain Grafis modern seperti sekarang ini amatlah bergantung kepada perangkat teknis yang menunjang dalam penerapan dan eksplorasi sebuah karya DG. Sehingga banyak bermunculan perangkat pengolah grafis digital yang mudah dalam operasional dan tinggi tingkat eksplorasinya, yang kita sebut sekarang ini Komputer grafis. Komputer grafis masuk dalam ranah <b>operasional</b> yang sangat mendasar sekali sebagai bekal seorang desainer Grafis dalam kerja profesionalnya. Sedangkan tak cukup dalam operasional DG juga memerlukan <b>managemen</b> sebagai rangkaian kesatuan dalam proses terwujudnya sebuah karya DG. Selanjutnya kita bahas apa itu <b>Operasional </b>dan<b> managemen</b> dalam dunia DG.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Operasional DG</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Alat atau perangkat yang biasa digunakan seorang Desainer Grafis pada saat sekarang ini adalah komputer yang memiliki kemampuan khusus untuk mengolah berbagai materi & komponen desain. Spesifikasi komputer yang khusus sangat penting untuk menghasilkan hasil karya yang baik pula. Berikut perangkat komputer yang dapat dibagi dalam 2 kategori:</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hardware</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Perangkat keras komputer yang biasa digunakan dalam praktek profesional seorang desainer grafis adalah satu set PC minimum Pentium 4, memori yang dapat memproses data dengan cepat, kemampuan VGA (<i>video graphic adapter</i>) yang baik, layar monitor yang baik mendekati warna cetak (CMYK), dan perangkat tambahan lainnya seperti, Scaner & Printer.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;"><b><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Software</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Software atau program pengolah grafis amat banyak pilihannya ada yang berbayar ada pula yang free, sedangkan biasanya pemilihan software pengolah grafis disesuaikan dengan tren yang sedang berlaku. Berikut Software pengolah grafis yang umumnya digunakan pada saat ini dengan spesifikasi khususnya.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Photoshop </span></b><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">: sebagai pengolah grafis berbasis bitmap atau satuan pixel. Biasanya untuk mengolah gambar foto dan explorasi efek visual.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Illustrator / CorelDraw</span></b><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">: pengolah grafis berbasis vektor atau satuan garis. Biasanya untuk pembuatan logo, clipart dan popart.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Flash / Swish</span></b><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">: untuk pembuatan grafis motion berbasis vector. Biasanya untuk membuat animasi kartun, game ringan dan iklan multimedia.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 150%;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Aftereffect</span></b><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">: Pembuatan motion grafis berbasis bitmap dengan explorasi real effect. Biasanya untuk pembuatan motion grafis untuk kebutuhan TV atau video. </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Masih banyak software pengolah grafis lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Tinggal kembali kepada <i>usernya, </i>software apa yang akan dipilih sesuai dengan karakteristik dan kenyamanan pribadi.</span><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Managemen DG</span></b></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Seorang Desainer Grafis harus memiliki pengetahuan dasar alur kerja profesi DG dari awal sampai akhir, agar menghasilkan karya sesuai yang diharapkan. Contoh pengetahuan dalam menagemen DG diantaranya: pemilihan bahan, ukuran, komposisi warna, pilihan finishing dan faktor produksi lainnya.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in;"><span style="font-family: "Trebuchet MS","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><i>Bersambung bagian 3 ...</i></span></div>ferdigihttp://www.blogger.com/profile/09502600003989801284noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-476363428999956691.post-5981328244122523292010-03-20T22:51:00.001+07:002010-03-20T22:53:37.460+07:00ROADSHOW LPM BSI<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMVL4gkEM0zbbpp2wGGLlvB7i5T51nGyX6JQhYkfgN4_Csn5iIJ7qSz9tLMT4wZC6gC90yNqVBb5xNtSxhFIuMIadaFonK0w6cODWcQVoTK1cOOzpPWpqvzAgW8xl5Tbk7nUjHkq56NhH6/s1600-h/Roadshow+LPM+Poster+Small.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMVL4gkEM0zbbpp2wGGLlvB7i5T51nGyX6JQhYkfgN4_Csn5iIJ7qSz9tLMT4wZC6gC90yNqVBb5xNtSxhFIuMIadaFonK0w6cODWcQVoTK1cOOzpPWpqvzAgW8xl5Tbk7nUjHkq56NhH6/s400/Roadshow+LPM+Poster+Small.jpg" width="282" /></a></div><div style="text-align: center;"><span id="fullpost" style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: large;">KLIK GAMBAR UNTUK LEBIH JELAS</span></div><span id="fullpost"> <br />
<br />
</span>ferdigihttp://www.blogger.com/profile/09502600003989801284noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-476363428999956691.post-52838668253720620102010-03-16T15:28:00.003+07:002010-03-16T23:42:56.817+07:00Menghias Ulang Blog Kesayangan<meta content="text/html; charset=utf-8" http-equiv="Content-Type"></meta><meta content="Word.Document" name="ProgId"></meta><meta content="Microsoft Word 12" name="Generator"></meta><meta content="Microsoft Word 12" name="Originator"></meta><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cferdigi%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cferdigi%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cferdigi%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link> <span style="font-size: small;"><m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:1;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-format:other;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin-top:0in;
margin-right:0in;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
.MsoPapDefault
{mso-style-type:export-only;
margin-bottom:10.0pt;
line-height:115%;}
@page Section1
{size:8.5in 11.0in;
margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in;
mso-header-margin:.5in;
mso-footer-margin:.5in;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: small;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAdObWVdqVFroEPLDqGjZZVW7hMWxtqoR8TUUDl6LcD5iCeeN3V5RM9agP4fOKTnQaQHEBn-Jas1zjT-wqXMXy6ph1H4uP2BxGW0IVYWfzuBeX94dXZbHJPHAvXGSA1kKB78qbRV2tlFSH/s1600-h/catblog.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="233" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAdObWVdqVFroEPLDqGjZZVW7hMWxtqoR8TUUDl6LcD5iCeeN3V5RM9agP4fOKTnQaQHEBn-Jas1zjT-wqXMXy6ph1H4uP2BxGW0IVYWfzuBeX94dXZbHJPHAvXGSA1kKB78qbRV2tlFSH/s320/catblog.jpg" width="320" /></a></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;"><meta content="text/html; charset=utf-8" http-equiv="Content-Type"></meta><meta content="Word.Document" name="ProgId"></meta><meta content="Microsoft Word 12" name="Generator"></meta><meta content="Microsoft Word 12" name="Originator"></meta><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cferdigi%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List" style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cferdigi%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData" style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cferdigi%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping" style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"></link> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:1;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-format:other;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin-top:0in;
margin-right:0in;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
.MsoPapDefault
{mso-style-type:export-only;
margin-bottom:10.0pt;
line-height:115%;}
@page Section1
{size:8.5in 11.0in;
margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in;
mso-header-margin:.5in;
mso-footer-margin:.5in;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; text-align: left;"><span style="font-size: small;">Alhamdulillah setelah banyak masalah teknis yang dihadapi disaat membenahi tampilan blog kesayangan ini yang lama terbengkalai karna banyak hal. Akhirnya blog ini pun siap dinikmati kembali. Setelah sekian lama tidak posting bukan hanya dalam hitungan bulan tetapi beberapa tahun lamanya sudah blog ini tidur tanpa sentuhan pemiliknya...ya tentunya saja saya. Semoga blog ini bisa lebih konsisten untuk kembali aktif. "Tiada daya dan upaya hanya karena Allah lah semua terwujud".<o:p></o:p></span></div><div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; text-align: left;"><br />
</div><div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: left;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; text-align: left;"><span style="font-size: small;">Selanjutnya saya ingin berbagi tentang bagaimana saya berbenah besar2an dalam merernov dan menghias blog ini. Selayaknya rumah, blog juga butuh untuk dirubah sesuai kebutuhan atau selera supaya tidak membosankan dan memotivasi agar kita betah berlama-lama mengisi blog. Setidaknya blog juga merupakan cerminan diri karakter seseorang. Kebetulan saya sangat menyukai keindahan visual jadi perubahan kerarah visual yang indah dan tidak membosankanpun saya kembangkan, tentu saja dari sudut pandang saya juga. <o:p></o:p></span></div><div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: left;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; text-align: left;"><br />
</div><div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: left;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; text-align: left;"><span style="font-size: small;"><b>Pertama</b> diawali dari hunting theme blog dengan sambungan internet modem XL ala kadar tapi cukuplah untuk upload dan download. <o:p></o:p></span></div><div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: left;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; text-align: left;"><span style="font-size: small;"><b>Kedua</b> membackup theme lama supaya bisa mengembalikan theme seperti semula disaat gagal saat menginjek theme baru. Tahap backup ini sangat penting karna bagi pemula seperti saya keberhasilan untuk ganti theme cenderung berantakan jadi solusinya amankan dulu data lama anda. <o:p></o:p></span></div><div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: left;"></div><span class="fullpost"><br />
<span id="fullpost"><br />
<div class="MsoNormal" style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; text-align: left;"><span style="font-size: small;"><b>Ketiga </b>baru masuk ke point utamanya yaitu proses mengganti theme baru dengan cara mengupload theme baru yang sudah tersimpan di komputer. Saya tidak memberikan cara step to step secara detail karna sudah banyak yang memposting hal seperti ini, jadi bisa cari di google dengan kata kunci ganti theme blogspot. <o:p></o:p></span></div><div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: left;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: left;"><span style="font-size: small;"><b>Keempat</b> merapihkan segala hal yang berkaitan dengan widget atau bawaan theme lama. Ini yang membutuhkan waktu lama karna berhubungan dengan script. Untuk hal ini edit html sangatlah diperlukan untuk membuat tampilan blog rapi sesuai karakteristik theme baru. Salah satu masalah serius yang saya temui dalam merapihkan theme baru, yaitu fasilitas readmore yang tidak berfungsi, sebelumnya fungsi readmore berfungi di theme lama. Setelah saya browsing sana-sini banyak referensi yang muncul diantaranya karna perbedaan versi readmore lama ke yang baru. Saya coba terapkan fungsi readmore baru karna menurut saya theme ini baru jadi ya readmorenya juga baru. Tapi ternyata ada beberapa perbedaan bahasa program yang di gunakan. Setelah lama saya otak atik html tetap tidak bisa juga akhirnya saya menggunakan readmore versi lama yang saya salin dari backup theme lama (disini salahsatu pentingnya backup). <o:p></o:p></span></div><div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: left;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: left;"><br />
</div><div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: left;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: left;"><span style="font-size: small;">Scriptnya adalah:<o:p></o:p></span></div><div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: left;"></div><blockquote><div style="text-align: left;"><span style="font-size: small;"><span style="color: red;"><style></span><br style="color: red;" /><span style="color: red;"><b:if cond='data:blog.pageType == &quot;item&quot;'></span><br style="color: red;" /><span style="color: red;">span.selengkapnya {display:inline;}</span><br style="color: red;" /><span style="color: red;"><b:else/></span><br style="color: red;" /><span style="color: red;">span.selengkapnya {display:none;}</span><br style="color: red;" /><span style="color: red;"></b:if></span><br style="color: red;" /><span style="color: red;"></style></span><br style="color: red;" /><span style="color: red;"> <script src='http://www.geocities.com/kendhin_x/blog/Readmore.js' type='text/javascript'/></span><br style="color: red;" /><span style="color: red;"><script src='http://amen24.googlepages.com/Readmore.js' type='text/javascript'/></span><br />
script di atas di copy di atas <b></head></b><br />
<br />
Kemudian cari<br />
<b><div class='post-header-line-1'/></b></span></div></blockquote><br />
<blockquote><div style="text-align: left;"><span style="font-size: small;">Lalu di bawahnya copykan dengan sript dibwah yang berwarna merah<br />
<span style="color: red;"><b style="color: black;"><div class='post-body entry-content'</b> expr:id='&quot;post-&quot; + data:post.id'></span><br style="color: red;" /><span style="color: red;"><b:if cond='data:blog.pageType == &quot;item&quot;'></span><br style="color: red;" /><span style="color: red;"><b><span style="color: black;"><p><data:post.body/></p></span></b></span><br style="color: red;" /><span style="color: red;"><b:else/></span><br style="color: red;" /><span style="color: red;"><style>#fullpost {display:none;}</style></span><br style="color: red;" /><span style="color: red;"><p><data:post.body/></p></span><br style="color: red;" /><span style="color: red;"><span id='showlink'></span><br style="color: red;" /><span style="color: red;"><p><a expr:onclick='&quot;javascript:showFull(\&quot;post-&quot; + data:post.id + &quot;\&quot;);&quot;' href='javascript:void(0);'>[+/-] Selengkapnya&#8230;</a></p></span><br style="color: red;" /><span style="color: red;"></span></span><br style="color: red;" /><span style="color: red;"><span id='hidelink' style='display:none'></span><br style="color: red;" /><span style="color: red;"><p><a expr:onclick='&quot;javascript:hideFull(\&quot;post-&quot; + data:post.id + &quot;\&quot;);&quot;' href='javascript:void(0);'>[+/-] Ringkasan saja&#8230;</a></p></span><br style="color: red;" /><span style="color: red;"></span></span><br style="color: red;" /><span style="color: red;"><script type='text/javascript'>checkFull(&quot;post-&quot; + &quot;<data:post.id/>&quot;)</script></span><br style="color: red;" /><span style="color: red;"></b:if></span></span> </div></blockquote><blockquote><div style="text-align: left;"><span style="font-size: small;"> Jangan bingung yang tulisan hitam diatas<br />
<b><div class='post-body entry-content'</b> banyak ditemui perbedaan penulisan diantaranya</span> </div></blockquote><blockquote><div style="text-align: left;"><span style="font-size: small;"><b><div class='entry'</b> seperti yang saya alami.</span><span style="font-size: small;"><br />
Sedangkan<b> <p><data:post.body/></p></b> ada yang tidak menuliskan <b><p></b> pada awal dan akhirnya untuk itu tinggal tambahkan saja.<br />
<br />
Setelah semua selesai simpan dan lihat hasilnya.</span></div></blockquote><div class="MsoNormal" style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: left;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;"><o:p></o:p></span></span></div><div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: left;"></div><div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: left;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: left;"><span style="font-size: small;"><b><span style="color: black;">Kelima </span></b><span style="color: black;">terakhir tinggal poles blog dengan kreatifitas entah itu mengganti gambar header, menambahkan widget, dll sesuai selera.</span><o:p></o:p></span></div><div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: left;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: left;"><br />
</div><div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: left;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: left;"><span style="font-size: small;"><span style="color: black;">Sekian semoga bermanfaat<b>...</b></span><o:p></o:p></span></div><div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: left;"></div><div class="MsoNormal" style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: left;"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div></div></span><br />
ferdigihttp://www.blogger.com/profile/09502600003989801284noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-476363428999956691.post-89351362038297785982009-04-25T16:58:00.004+07:002009-04-25T17:21:50.071+07:00Hadirilah Bedah Buku "AMAR MA'RUF NAHI MUNKAR Menurut Ahlus Sunnah Wal Jama'ah"Hadirilah Bedah <span style="border-bottom: 1px dashed rgb(0, 102, 204); background: transparent none repeat scroll 0% 0%; cursor: pointer; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;" class="yshortcuts" id="lw_1240652854_1">Buku</span>, Terbuka untuk Ikhwan & Akhwat<br /><br />AMAR MA'RUF NAHI MUNKAR<br />Menurut Ahlus Sunnah Wal Jama'ah<br /><br /><span style="border-bottom: 1px dashed rgb(0, 102, 204); cursor: pointer;" class="yshortcuts" id="lw_1240652854_2">Bersama</span> :<br />Ustadz YAZID bin ABDUL QADIR <span class="yshortcuts" id="lw_1240652854_3">JAWAS</span> hafidzahullah<br /><br />Merujuk kitab :<br />AMAR MA'RUF NAHI MUNKAR Menurut Ahlus Sunnah Wal Jama'ah<br /><br />Ahad, 7 Jumadil Ula 1430 H<br />3 Mei 2009<br />09.00 WIB - Zhuhur<br />JAKARTA ISLAMIC CENTRE<br />Kramat Koja, Jakarta Utara<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9vzgN32KFxHibnTTq9xN5sMjA9kwVol6LrFZp1IlFQD40ymMbtEDm5fMHRS7AKEjF45K9slKtgApHn8nN25b6gf0StWKisAS5TNMZ2l4kcMfjkbfCg18VsIuuDlIsgrCOYNgjqOFeNG3c/s1600-h/05_3_amar_maruf_nahi_munkar_revisi.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 282px; height: 393px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9vzgN32KFxHibnTTq9xN5sMjA9kwVol6LrFZp1IlFQD40ymMbtEDm5fMHRS7AKEjF45K9slKtgApHn8nN25b6gf0StWKisAS5TNMZ2l4kcMfjkbfCg18VsIuuDlIsgrCOYNgjqOFeNG3c/s320/05_3_amar_maruf_nahi_munkar_revisi.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5328571615385341474" border="0" /></a><br />Jangan sampai Anda lewatkan untuk menghadiri agenda penting ini ...<br />Hadirilah bersama keluarga, teman, kerabat dan tetangga Anda.<br /><br /><br />Acara ini diselenggarakan atas kerjasama <span class="yshortcuts" id="lw_1240652854_4">Jakarta</span> <span class="yshortcuts" id="lw_1240652854_5">Islamic Centre</span> & TKIKA<br />Untuk Informasi lebih lanjut, anda dapat menghubungi<br />0812.1055.891 ; 0815.8863.543; 0816.1182.781<br /><br />Rute Kendaraan Umum:<br />- Dari Kp. Rambutan bis PAC 07/P8<br />- Blok M PAC 65/ 89<br />- Ciputat PAC 135<br />- Bekasi PAC 25/P40<br />- Cikarang bis Mayaraya<br />- Cikampek bis Warga <span style="border-bottom: 1px dashed rgb(0, 102, 204); cursor: pointer;" class="yshortcuts" id="lw_1240652854_6">Baru</span><br />- Tangerang Bus AJA<br /><br />Kemudian naik KWK 06 tujuan Semper turun di depan JIC<br /><span id="fullpost"><br /><br /></span>ferdigihttp://www.blogger.com/profile/09502600003989801284noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-476363428999956691.post-43986245872634052092009-01-19T09:01:00.004+07:002010-03-16T13:21:10.982+07:00LOWONGAN DISEDIAKAN UNTUK 2 POSISI<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMa1JFuSKNRm1fO_TSNJt0WeYKnhyphenhyphenCslFTcf4HNELT1KG0gOnoa7aXfYY8Ma_mLaLtSjOUs3m86SD_pCSK2LDsy7pTcvGAnzYM4neMci1wpIJb3I2BNKZNEw-aFTOGhdWvDTtDRf5PEz4l/s1600-h/crossroad+copy.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5292834595574626066" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMa1JFuSKNRm1fO_TSNJt0WeYKnhyphenhyphenCslFTcf4HNELT1KG0gOnoa7aXfYY8Ma_mLaLtSjOUs3m86SD_pCSK2LDsy7pTcvGAnzYM4neMci1wpIJb3I2BNKZNEw-aFTOGhdWvDTtDRf5PEz4l/s320/crossroad+copy.jpg" style="cursor: pointer; float: right; height: 320px; margin: 0pt 0pt 10px 10px; width: 240px;" /></a><br />
LOWONGAN DISEDIAKAN UNTUK 2 POSISI :<br />
<br />
A. Penghuni Syurga<br />
B. Penghuni <span class="yshortcuts" id="lw_1232327696_0" style="-moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; background: transparent none repeat scroll 0% 0%; border-bottom: 1px dashed rgb(0, 102, 204);">Neraka</span><br />
<br />
UNTUK POSISI A DISEDIAKAN FASILITAS DAN KOMPENSASI SBB :<br />
<br />
Sebelum kandidat diberi fasilitas final berupa Syurga yang kekal<br />
abadi,kandidat dijamin akan memperoleh training outdoor dan indoor,<br />
berupa :<br />
<br />
1. Nikmat kubur.<br />
2. Jaminan perlindungan di Padang Mahsyar.<br />
3. Keselamatan meniti Sirath-al mustaqim.<br />
<br />
Syurga memiliki berbagai kenikmatan yang tidak dapat dibandingkan<br />
dengan kenikmatan dunia. Rasulullah bersabda, "Demi Allah, dunia ini<br />
dibanding akhirat ibarat seseorang yang mencelupkan jarinya ke laut;<br />
air yang tersisa di jarinya ketika diangkat itulah nilai dunia" (HR<br />
Muslim). Nikmat yang lebih indah dari syurga adalah 'merasakan' ridha<br />
Allah dan kesempatan merasakan 'wajah' Allah, inilah puncak segala<br />
kenikmatan, inilah kenikmatan yang tak mampu dibayangkan manusia,<br />
yaitu keindahan menikmati sifat-sifat dan kalam murni Allah yang Maha<br />
Pengasih dan Maha Penyayang.<br />
<br />
UNTUK POSISI B DIPASTIKAN MENIKMATI BERAGAM KESEMPATAN DIBAWAH INI:<br />
<br />
1. Fasilitas pemanas ruangan yang bertemperatur sangat <span class="yshortcuts" id="lw_1232327696_1" style="border-bottom: 1px dashed rgb(0, 102, 204);">luar biasa</span><br />
panasnya. Bahkan bila sebutir pasir neraka dijatuhkan ke muka bumi<br />
maka mengeringlah seluruh samudera di muka bumi ini dan mendidihlah<br />
kutub es yang ada di muka bumi ini. Bahkan bila seseorang dikeluarkan<br />
dari dalamnya sekejab kemudian dipindahkan ke tumpukan api unggun yang<br />
menyala-nyala di muka bumi ini maka iapun akan merasa lega. Neraka<br />
sangat luas, jadi para pelamar posisi ini tidak perlu khawatir tidak<br />
kebagian tempat. Para pelamar posisi ini juga tak perlu khawatir<br />
segera mati kalau dibakar, karena tubuh kita akan dibuat sedemikian<br />
rupa hingga mampu memuai kalau dibakar (seperti kerupuk bila digoreng).<span class="fullpost"><span id="fullpost"></span></span><br />
<span class="fullpost"><span id="fullpost"><br />
Rasulullah saw bersabda, "Di neraka gigi seorang kafir akan (memuai)<br />
hingga sebesar gunung Uhud, dan (tebal) kulitnya membentang sejauh<br />
tiga hari perjalanan" (diriwayatkan oleh <span class="yshortcuts" id="lw_1232327696_2">Abu Hurairah</span>, HR Muslim).<br />
<br />
Dalam hadits lain, Rasulullah saw bersabda,"Neraka dipegang oleh tujuh<br />
puluh ribu tali, dan setiap talinya di pegang oleh tujuhpuluh ribu<br />
malaikat"(HR Muslim).<br />
<br />
Rasulullah saw bersabda, "Allah mempunyai malaikat yang jarak antara<br />
kedua belah matanya adalah sepanjang seratus tahun perjalanan" (Abu<br />
Daud, Ibn Hanbal).<br />
<br />
2. Fasilitas ini juga meliputi makanan gratis yang mampu membakar isi<br />
perut, minuman yang mampu membocorkan usus serta fasilitas kolam<br />
renang gratis yang berisi nanah dan darah.Beberapa pembantu gratis<br />
juga disiapkan untuk menyayat lidah orang-orang yang suka menyakiti<br />
hati orang lain, maupun menyeterika perut orang-orang yang tidak<br />
membayar zakat.<br />
<br />
Selain fasilitas tersebut, para kandidat akan melewati masa training<br />
yang lamanya mencapai ribuan tahun, yaitu :<br />
<br />
a.Training indoor didalam kubur berupa siksa kubur dan 'hidup' dalam<br />
kesengsaraan ditemani ular dan makhluk aneh lainnya serta wajah-wajah<br />
buruk selama bertahun-tahun hingga ribuan tahun di <span class="yshortcuts" id="lw_1232327696_3" style="border-bottom: 1px dashed rgb(0, 102, 204);">alam barzakh</span><br />
tergantung kualitas amal ibadahnya dan dosa-dosa yang ia lakukan.<br />
<br />
b.Training outdoor dilakukan di <span class="yshortcuts" id="lw_1232327696_4" style="border-bottom: 1px dashed rgb(0, 102, 204);">padang Mahsyar</span> selama ribuan<br />
tahun,dalam suasana kepanikan dan huru-hara yang luar biasa. Bapak,<br />
ibu, anak dan saudara-saudara kita tak mampu menolong kita karena<br />
setiap orang sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri. Bahkan para nabi<br />
pun tidak mampu menolong, kecuali nabi Muhammad SAW yang akan menolong<br />
umatnya yang rajin bersholawat padanya.<br />
<br />
SYARAT-SYARAT PELAMAR<br />
<br />
- Tidak diperlukan ijazah.<br />
- Tidak diperlukan koneksi atau uang sogok.<br />
- Tidak perlu bawa harta.<br />
- Tidak perlu berwajah cantik, ganteng, berbadan tegap atau seksi.<br />
- Cukup membawa dokumen asli dari keimanan dan amal karya anda sendiri.<br />
<br />
WAKTU WAWANCARA :<br />
<br />
Wawancara tahap 1,<br />
<br />
Dilakukan 7 langkah setelah pelayat terakhir meninggalkan kuburan Anda.<br />
<br />
Sabda Rasulullah SAW: "Sesungguhnya bila jenazah seseorang diletakkan<br />
di dalam kubur, maka jenazah itu mendengar suara sandal orang-orang<br />
yang mengantarnya ke kuburan pada saat mereka meninggalkan tempat<br />
itu." (hadist hasan yang diriwayatkan oleh Ahmad Hanbal). Perlu<br />
diketahui jadwal wawancara Anda ini sudah ditentukan sejak roh<br />
ditiupkan ke tubuh anda semasa dalam kandungan ibu.<br />
<br />
Wawancara tahap 2 : Hanya Allah lah yang tahu.<br />
<br />
LOKASI DAN LAMA WAWANCARA<br />
<br />
Wawancara tahap I, dilakukan di dalam kubur (alam barzakh) selama<br />
beberapa menit hingga ribuan tahun tergantung posisi yang dilamarnya.<br />
<br />
Wawancara tahap II, dilakukan pada hari penghisaban (hari perhitungan)<br />
selama beberapa hari hingga ribuan tahun tergantung posisi yang<br />
dilamarnya. Dalam salah satu haditsnya Rasulullah pernah bersabda<br />
bahwa jarak waktu masa pengadilan antara orang-orang kaya dan<br />
orang-orang miskin adalah 500 tahun. Berbahagialah Anda yang miskin<br />
selama di dunia, yang memiliki sedikit harta untuk diminta<br />
pertanggungjawabann ya (karena sebutir nasi yang Anda buang akan<br />
diminta pertanggungjawabann ya).<br />
<br />
PEWAWANCARA:<br />
<br />
Wawancara tahap I, dilakukan oleh Malaikat Mungkar dan Nakir.<br />
Wawancara tahap II, dilakukan langsung oleh sang Penguasa Hari Kemudian<br />
<br />
WAWANCARA HANYA BERISI 6 PERTANYAAN :<br />
<br />
1. Siapa Tuhanmu ?<br />
2. Apa agamamu ?<br />
3. Siapa nabimu?<br />
4. Apa kitabmu?<br />
5. Dimana kiblatmu ?<br />
6. Siapa saudaramu?<br />
<br />
Sungguh 6 pertanyaan yang sangat mudah, tapi sayangnya tidak bisa<br />
dihapal dari sekarang karena keimanan dan amal kitalah yang akan<br />
menjawabnya.<br />
<br />
CARA MELAMAR:<br />
<br />
Sekali lagi, ini benar-benar rekrutmen yang sangat istimewa, tidak<br />
perlu melamar, siapa saja dijamin diterima, bahkan untuk melamarpun<br />
Anda akan dijemput secara khusus. Dijemput oleh makhluk sekaliber<br />
malaikat yang bernama Izroil. Ia akan menjemput anda kapan dan dimana<br />
saja (bisa jadi sebentar lagi).<br />
<br />
BENARKAH LOWONGAN INI ?<br />
<br />
Simaklah hadits dibawah ini, sesungguhnya terlalu banyak rahasia alam<br />
ini yang tidak mampu kita ketahui, apalagi mengenai akhirat.Rasulullah<br />
saw bersabda :<br />
<br />
"Sesungguhnya aku mampu melihat apa yang tak sanggup kalian lihat.<br />
Kudengar suara gesekan dilangit (berkriut-kriut) , langit sedemikian<br />
padatnya, tak ada tempat kosong bahkan seluas empat jari sekalipun<br />
karena langit dipenuhi para malaikat yang sedang bersujud kepada Allah<br />
SWT. Demi Allah ! Sekiranya kalian mengetahui apa yang aku ketahui<br />
(tentang akhirat), niscaya kalian tidak akan pernah tertawa<br />
sedikitpun, bahkan kalian pasti akan banyak menangis (karena takut).<br />
Dan niscaya kalian tidak akanpernah bisa bersenang-senang dengan<br />
istri-istri kalian, dan niscaya kalian akan keluar berhamburan ke<br />
jalan-jalan (berteriak) untuk memohon (ampun) dan memanjatkan doa<br />
kepada Allah (meminta perlindungan dari bencana akhirat) yang akan Dia<br />
timpakan" (HR Tirmidzi & Al-Bukhari).<br />
<br />
Sementara jutaan Malaikat dengan penuh rasa takut dan hormat sedang<br />
bersujud kepada Allah, dan sementara Malaikat peniup Sangkakala sudah<br />
siap di depan trompetnya sejak alam ini diciptakan, sementara itu pula<br />
masih banyak diantara kita yang masih terlena dengan dunia ini dan<br />
bergelimang dalam alam pikirannya . Tidak sadar ia bahwa dirinya<br />
sedang masuk dalam program penerimaan lowongan yang ada di akhirat.<br />
<br />
MAU MELAMAR KE POSISI B ? jangan deh..yo..sama pilih A aja ya?amiiin?.<br />
Mudah saja, hiduplah sesuka anda di dunia ini.<br />
<br />
di salin dari milis grafika_rm2001@yahoogroups.com<br />
<span id="fullpost"><br />
<br />
</span></span></span>ferdigihttp://www.blogger.com/profile/09502600003989801284noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-476363428999956691.post-13956043875580995682009-01-14T14:20:00.004+07:002009-01-14T14:42:40.403+07:00Musim Hujan Telah Tiba (1)<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiytt99ejOCCNkMPC-n7gzzXf7TXhrCmra3wI0JiMWJ6-DE0-sOTIoh9PtlVK_I5yGfrs8t4nC0cCX2LGBU5uSP-L5xeFdvZ_7Gi_GDEcRydsY11Zh5Ol3rBlWYnG2ByTpBLaSWQe0SRPih/s1600-h/hujan+di+gubuk.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 405px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiytt99ejOCCNkMPC-n7gzzXf7TXhrCmra3wI0JiMWJ6-DE0-sOTIoh9PtlVK_I5yGfrs8t4nC0cCX2LGBU5uSP-L5xeFdvZ_7Gi_GDEcRydsY11Zh5Ol3rBlWYnG2ByTpBLaSWQe0SRPih/s320/hujan+di+gubuk.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5291050197312770258" border="0" /></a>Segala puji bagi Allah <em><em>ta’ala</em></em> atas segala macam nikmat yang telah diberikan-Nya. Dan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> beserta keluarga, para sahabatnya dan pengikutnya hingga akhir zaman. <p>Segala puji bagi Allah, pada saat ini Allah telah menganugerahkan kita suatu karunia dengan menurunkan hujan melalui kumpulan awan. Allah <em>ta’ala</em> berfirman:</p> <p align="right">أَفَرَأَيْتُمُ الْمَاءَ الَّذِي تَشْرَبُونَ - أَأَنْتُمْ أَنْزَلْتُمُوهُ مِنَ الْمُزْنِ أَمْ نَحْنُ الْمُنْزِلُون</p> <p><em>“Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum. Kamukah yang menurunkannya atau Kamikah yang menurunkannya?”</em> (QS. Al Waqi’ah [56]: 68-69)</p> <p><span id="more-396"></span></p> <p>Begitu juga firman Allah <em>ta’ala</em>:</p> <p align="right">وَأَنْزَلْنَا مِنَ الْمُعْصِرَاتِ مَاءً ثَجَّاجًا</p> <p><em>“Dan Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah.”</em> (QS. An Naba’ [78]: 14)</p> <p>Allah <em>ta’ala</em> juga berfirman:</p> <p align="right">فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَالِهِ</p> <p><em>“Maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya.”</em> (QS. An Nur [24]: 43) yaitu dari celah-celah awan. (Lihat <em>Majmu’ Fatawa</em> Ibnu Taimiyyah, 24/262, Maktabah Syamilah)</p> <p>Merupakan tanda kekuasaan Allah <em>ta’ala</em>, kesendirian-Nya dalam menguasai dan mengatur alam semesta, Allah menurunkan hujan pada tanah yang tandus yang tidak tumbuh tanaman sehingga pada tanah tersebut tumbuhlah tanaman yang indah untuk dipandang. Allah <em>ta’ala</em> telah mengatakan yang demikian dalam firman-Nya:</p> <p align="right">وَمِنْ آيَاتِهِ أَنَّكَ تَرَى الأرْضَ خَاشِعَةً فَإِذَا أَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ إِنَّ الَّذِي أَحْيَاهَا لَمُحْيِي الْمَوْتَى إِنَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ</p> <p><em>“Dan di antara tanda-tanda-Nya (ialah) bahwa kau lihat bumi kering dan gersang, maka apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur. Sesungguhnya Tuhan Yang menghidupkannya, Pastilah dapat menghidupkan yang mati. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.”</em> (QS. Fushshilat [41]: 39)</p> <p>Itulah hujan, yang Allah turunkan untuk menghidupkan tanah yang mati. Sebagaimana pembaca dapat melihat pada daerah yang kering dan jarang sekali dijumpai air seperti Gunung Kidul, tatkala hujan itu turun, datanglah keberkahan dengan mekarnya kembali berbagai tanaman dan pohon jati kembali hidup setelah sebelumnya kering tanpa daun. Sungguh ini adalah suatu kenikmatan yang amat besar.</p> <p>Sebagai tanda syukur kepada Allah atas nikmat hujan yang telah diberikan ini, sebaiknya kita mengilmui beberapa hal seputar musim hujan. Semoga dari tulisan yang singkat ini, pembaca dapat menggali ilmu yang bermanfaat di dalamnya. Silakan menyimak!</p><span class="fullpost"> <span id="fullpost"> <p><strong>ADAB KETIKA HUJAN</strong></p> <p><strong>Turunnya Hujan, Salah Satu Waktu Terkabulnya Do’a</strong></p> <p>Ibnu Qudamah dalam <em>Al Mughni</em>, 4/342 mengatakan, “Dianjurkan untuk berdo’a ketika turunnya hujan, sebagaimana diriwayatkan bahwa Nabi <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> bersabda,</p> <p align="right">اُطْلُبُوا اسْتِجَابَةَ الدُّعَاءِ عِنْدَ ثَلَاثٍ : عِنْدَ الْتِقَاءِ الْجُيُوشِ ، وَإِقَامَةِ الصَّلَاةِ ، وَنُزُولِ الْغَيْثِ</p> <p><em>“Carilah do’a yang mustajab pada tiga keadaan: [1] Bertemunya dua pasukan, [2] Menjelang shalat dilaksanakan, dan [3] Saat hujan turun.”</em> (Dikeluarkan oleh Imam Syafi’i dalam Al Umm dan Al Baihaqi dalam Al Ma’rifah dari Makhul secara mursal. Dishohihkan oleh Syaikh Al Albani, lihat hadits no. 1026 pada Shohihul Jami’)</p> <p>Begitu juga terdapat hadits dari Sahl bin Sa’d, beliau berkata bahwa Rasulullah <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> bersabda,</p> <p align="right">ثِنْتَانِ لا تُرَدَّانِ، أَوْ قَالَ: مَا تُرَدَّانِ، الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِ، وَعِنْدَ الْبَأْسِ، حِينَ يَلْتَحِمَ بَعْضُهُ بَعْضًا وَفِي رِوَايَة : ” وَتَحْتَ المَطَر ”</p> <p><em>“Dua orang yang tidak ditolak do’anya adalah: [1] ketika adzan dan [2] ketika rapatnya barisan pada saat perang.”</em> Dalam riwayat lain disebutkan, <em>“Dan ketika hujan turun.”</em> (HR. Abu Daud dan Ad Darimi, namun Ad Darimi tidak menyebut, <em>“Dan ketika hujan turun.”</em> Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani. Lihat <em>Misykatul Mashobih</em>)</p> <p><strong>Mensyukuri Nikmat Turunnya Hujan</strong></p> <p>Apabila Allah memberi nikmat dengan diturunkannya hujan, dianjurkan bagi seorang muslim untuk membaca do’a,</p> <p align="right">اللَّهُمَّ صَيِّباً ناَفِعاً</p> <p><em>“Ya Allah, turunkanlah hujan yang bermanfaat.”</em></p> <p>Itulah yang Nabi <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> ucapkan ketika melihat hujan turun. Hal ini berdasarkan hadits dari Ummul Mukminin, Aisyah <em>radhiyallahu ‘anha</em>, Rasulullah <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> tatkala melihat hujan turun, beliau <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> mengucapkan ‘Allahumma shoyyiban nafi’an’. (HR. Bukhari, Ahmad, dan An Nasai). Yang dimaksud shoyyiban adalah hujan. (Lihat <em>Al Jami’ Liahkamish Sholah</em>, 3/113, Maktabah Syamilah dan <em>Zaadul Ma’ad</em>, I/439, Maktabah Syamilah)</p> <p><strong>Tatkala Terjadi Hujan Lebat</strong></p> <p>Nabi <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> suatu saat pernah meminta diturunkan hujan. Kemudian tatkala hujan turun begitu lebatnya, Nabi <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> berdo’a,</p> <p align="right">اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ</p> <p><em>“Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan.”</em> (HR. Bukhari no. 1013 dan 1014). Oleh karena itu, saat turun hujan lebat sehingga ditakutkan membahayakan manusia, dianjurkan untuk membaca do’a di atas. (Lihat <em>Al Jami’ Liahkamish Sholah</em>, 3/114, Maktabah Syamilah)</p> <p><strong>Mengambil Berkah dari Air Hujan</strong></p> <p>Anas <em>radhiyallahu ‘anhu</em> berkata, “Kami bersama Rasulullah <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> pernah kehujanan. Lalu Rasulullah <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> menyingkap bajunya hingga terguyur hujan. Kemudian kami mengatakan, ‘Ya Rasulullah, mengapa engkau melakukan demikian?’ Kemudian Rasulullah <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> bersabda,</p> <p align="right">لأَنَّهُ حَدِيثُ عَهْدٍ بِرَبِّهِ تَعَالَى</p> <p><em>“Karena dia baru saja Allah ciptakan.”</em> (HR. Muslim no. 2120)</p> <p>An Nawawi dalam <em>Syarh Muslim</em>, 6/195, makna hadits ini adalah bahwasanya hujan itu rahmat yaitu rahmat yang baru saja diciptakan oleh Allah <em>ta’ala</em>, maka Nabi <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> bertabaruk (mengambil berkah) dari hujan tersebut. Kemudian An Nawawi mengatakan, “Dalam hadits ini terdapat dalil bagi ulama syafi’iyyah tentang dianjurkannya menyingkap sebagian badan (selain aurat) pada awal turunnya hujan, agar terguyur air hujan tersebut. Dan mereka juga berdalil bahwa seseorang yang tidak memiliki keutamaan, apabila melihat orang yang lebih mulia melakukan sesuatu yang dia tidak ketahui, hendaknya dia menanyakan untuk diajari lalu dia mengamalkannya dan mengajarkannya pada yang lain.” (Lihat <em>Syarh Nawawi ‘ala Muslim</em>, 6/195, Maktabah Syamilah)</p> <p><strong>Dianjurkan Berwudhu dari Air Hujan</strong></p> <p>Dianjurkan untuk berwudhu dari air hujan apabila airnya mengalir deras (Lihat <em>Al Mughni</em>, 4/343, Maktabah Syamilah). Dari Yazid bin Al Hadi, apabila air yang deras mengalir, Nabi <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> mengatakan,</p> <p align="right">اُخْرُجُوا بِنَا إلَى هَذَا الَّذِي جَعَلَهُ اللَّهُ طَهُورًا ، فَنَتَطَهَّرَمِنْهُ وَنَحْمَدَ اللّهَ عَلَيْهِ</p> <p><em>“Keluarlah kalian bersama kami menuju air ini yang telah dijadikan oleh Allah sebagai alat untuk bersuci.” Kemudian kami bersuci dengan air tersebut dan memuji Allah atas nikmat ini.”</em> (Lihat <em>Zaadul Ma’ad</em>, I/439, Maktabah Syamilah)</p> <p>Namun, hadits di atas munqothi’ (terputus sanadnya) sebagaimana dikatakan oleh Al Baihaqi (Lihat <em>Irwa’ul Gholil</em>). Hadits yang serupa adalah,</p> <p>كَانَ يَقُوْلُ إِذَا سَالَ الوَادِي ” أُخْرُجُوْا بِنَا إِلَى هَذَا الَّذِي جَعَلَهُ اللهُ طَهُوْرًا فَنَتَطَهَّرُ بِهِ ”</p> <p><em>“Apabila air mengalir di lembah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,’Keluarlah kalian bersama kami menuju air ini yang telah dijadikan oleh Allah sebagai alat untuk bersuci’, kemudian kami bersuci dengannya.”</em> (HR. Muslim, Abu Daud, Al Baihaqi, dan Ahmad. Lihat <em>Irwa’ul Gholil</em>)</p> <p><strong>Do’a Setelah Turunnya Hujan</strong></p> <p>Dari Zaid bin Kholid Al Juhani, Nabi <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> melakukan shalat shubuh bersama kami di Hudaibiyah setelah hujan turun pada malam harinya. Tatkala hendak pergi, beliau menghadap jama’ah shalat, lalu mengatakan, “Apakah kalian mengetahui apa yang dikatakan Rabb kalian?” Kemudian mereka mengatakan, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui”. Kemudian Rasulullah <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> bersabda,</p> <p>« أَصْبَحَ مِنْ عِبَادِى مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ فَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ. فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ بِالْكَوْكَبِ وَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِنَوْءِ كَذَا وَكَذَا. فَذَلِكَ كَافِرٌ بِى مُؤْمِنٌ بِالْكَوْكَبِ »</p> <p><em>“Pada pagi hari, di antara hambaKu ada yang beriman kepadaKu dan ada yang kafir. Siapa yang mengatakan ‘Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih’ (Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah), maka dialah yang beriman kepadaku dan kufur terhadap bintang-bintang. Sedangkan yang mengatakan ‘Muthirna binnau kadza wa kadza’ (Kami diberi hujan karena sebab bintang ini dan ini), maka dialah yang kufur kepadaku dan beriman pada bintang-bintang.”</em> (HR. Muslim no. 240)</p> <p>Dari hadits ini terdapat dalil untuk mengucapkan <em>‘Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih’</em> setelah turun hujan sebagai tanda syukur atas nikmat hujan yang diberikan.</p> <p>Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin <em>rahimahullah</em> mengatakan, “Tidak boleh bagi seseorang menyandarkan turunnya hujan karena sebab bintang-bintang. Hal ini bisa termasuk kufur akbar yang menyebabkan seseorang keluar dari Islam, jika meyakini bahwa bintang tersebut adalah yang menciptakan hujan. Namun kalau menganggap bintang tersebut hanya sebagai sebab, maka seperti ini termasuk kufur ashgor (kufur yang tidak menyebabkan seseorang keluar dari Islam). Ingatlah bahwa bintang tidak memberikan pengaruh terjadinya hujan. Bintang hanya sekedar waktu semata.” (<em>Kutub wa Rosa’il Lil ‘Utsaimin</em>, 170/20, Maktabah Syamilah)</p> <p><strong>Janganlah Mencela Hujan</strong></p> <p>Sungguh sangat disayangkan sekali, setiap orang sudah mengetahui bahwa hujan merupakan kenikmatan dari Allah <em>ta’ala</em>. Namun, ketika hujan dirasa mengganggu aktivitasnya, timbullah kata-kata celaan dari seorang muslim seperti <em>‘Aduh!! hujan lagi, hujan lagi’</em>. Sungguh, kata-kata seperti ini tidak ada manfaatnya sama sekali, dan tentu saja akan masuk dalam catatan amal yang jelek karena Allah berfirman:</p> <p align="right">مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ</p> <p><em>“Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.”</em> (QS. Qaaf [50]: 18)</p> <p>Bahkan kata-kata seperti ini bisa termasuk kesyirikan sebagaimana seseorang mencela makhluk yang tidak dapat berbuat apa-apa seperti masa (waktu). Hal ini dapat dilihat pada sabda Nabi <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em>, “Allah Ta’ala berfirman, <em>‘Manusia menyakiti Aku; dia mencaci maki masa (waktu), padahal Aku adalah pemilik dan pengatur masa, Aku-lah yang mengatur malam dan siang menjadi silih berganti.’ “</em> (HR. Bukhari dan Muslim). Rasulullah <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> juga bersabda, <em>“Janganlah kamu mencaci maki angin.”</em> (HR. Tirmidzi, beliau mengatakan hasan shohih)</p> <p>Dari dalil di atas terlihat bahwa mencaci maki masa (waktu), angin dan makhluk lain yang tidak dapat berbuat apa-apa, termasuk juga hujan adalah terlarang. Larangan ini bisa termasuk syirik akbar (syirik yang mengeluarkan seseorang dari Islam) jika diyakini makhluk tersebut sebagai pelaku dari sesuatu yang jelek yang terjadi. Meyakini demikian berarti meyakini bahwa makhluk tersebut yang menjadikan baik dan buruk dan ini sama saja dengan menyatakan ada pencipta selain Allah. Namun, jika diyakini yang menakdirkan adalah Allah sedangkan makhluk-makhluk tersebut bukan pelaku dan hanya sebagai sebab saja, maka seperti ini hukumnya haram, tidak sampai derajat syirik. Dan apabila yang dimaksudkan cuma sekedar pemberitaan, -seperti mengatakan, <em>‘Hari ini hujan deras, sehingga kita tidak bisa berangkat ke masjid untuk shalat’</em>-, tanpa ada tujuan mencela sama sekali maka seperti ini tidaklah mengapa. (Lihat <em>Mutiara Faedah Kitab Tauhid</em>, 227-231)</p> <p>Perhatikanlah hal ini! Semoga Allah selalu menjaga kita, agar lisan ini banyak bersyukur kepada-Nya atas karunia hujan ini, dan semoga Allah melindungi kita dari banyak mencela.</p> <p><strong>MENGENAI GUNTUR/PETIR DAN KILAT</strong></p> <p>Ar Ra’du (petir) adalah suara yang didengar dari awan. Sedangkan Ash Showa’iq (kilat) adalah api (cahaya) yang muncul dari langit bersamaan dengan suara petir yang keras. (<em>Rosysyul Barod</em>, 381, Darud Da’i Linnashri wat Tawzii’)</p> <p>Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah mengatakan, “Dalam hadits marfu’ (sampai kepada Nabi <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em>, pen) pada riwayat At Tirmidzi dan selainnya, Nabi <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> ditanya tentang petir, lalu beliau <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> menjawab,</p> <p align="right">مَلَكٌ مِنْ الْمَلَائِكَةِ مُوَكَّلٌ بِالسَّحَابِ مَعَهُ مخاريق مِنْ نَارٍ يَسُوقُ بِهَا السَّحَابَ حَيْثُ شَاءَ اللَّهُ</p> <p><em>“Petir adalah malaikat yang diberi tugas mengurus awan dan bersamanya pengoyak dari api yang memindahkan awan sesuai dengan kehendak Allah.”</em></p> <p>Begitu juga ketika Ali ditanya, sebagaimana dikatakan Al Khoroithi dalam <em>Makarimil Akhlaq</em>. Beliau <em>radhiyallahu ‘anhu</em> mengatakan, <em>“Petir adalah malaikat, dan suaranya itu adalah pengoyak di tangannya.”</em> Dan dalam riwayat lain dari Ali juga, <em>“Suaranya itu adalah pengoyak dari besi di tangannya.”</em></p> <p>Kemudian Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah mengatakan lagi, <em>“Ar ro’du adalah mashdar (kata kerja yang dibendakan) berasal dari kata ro’ada, yar’udu, ro’dan (yang berarti gemuruh, pen). … Namanya gerakan pasti menimbulkan suara. Malaikat adalah yang menggerakkan (menggetarkan) awan, lalu memindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya. Dan setiap gerakan di alam ini baik yang di atas (langit, pen) maupun di bawah (bumi, pen) adalah dari malaikat. Suara manusia dihasilkan dari gerakan bibir, lisan, gigi, lidah, dan dan tenggorokan. Dari situ, manusia bisa bertasbih kepada Rabbnya, bisa mengajak kepada kebaikan dan melarang dari kemungkaran. Oleh karena itu, guntur adalah suara yang membentak awan. Dan kilat adalah kilauan air atau kilauan cahaya… “</em> (Lihat <em>Majmu’ Fatawa </em>Ibnu Taimiyyah, 24/263-264)</p> <p>Ketika menafsirkan surat al Baqarah ayat 19, As Suyuthi mengatakan bahwa petir (Ar Ra’du) adalah malaikat yang ditugasi mengatur awan. Ada juga yang berpendapat bahwa petir adalah suara malaikat. Sedangkan kilat (barq) adalah kilatan cahaya dari cambuk malaikat tersebut untuk menggiring mendung (<em>Tafsir Jalalain</em> dengan Hasyiyah ash Showi 1/31, ed).</p> <p><strong>Do’a Ketika Mendengar Petir</strong></p> <p>Dari ‘Ikrimah mengatakan bahwasanya Ibnu ‘Abbas <em>radhiyallahu ‘anhuma</em> tatkala mendengar suara petir, beliau mengucapkan,</p> <p align="right">سُبْحَانَ الَّذِي سَبَّحَتْ لَهُ</p> <p><em>‘Subhanalladzi sabbahat lahu’</em> (Maha suci Allah yang petir bertasbih kepada-Nya). Lalu beliau mengatakan, <em>“Sesungguhnya petir adalah malaikat yang meneriaki (membentak) untuk mengatur hujan sebagaimana pengembala ternak membentak hewannya.”</em> (Lihat <em>Adabul Mufrod</em> no. 722, dihasankan oleh Syaikh Al Albani)</p> <p>Apabila Abdullah bin Az Zubair mendengar <a title="Musim Hujan" href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/musim-hujan-telah-tiba-1.html">petir</a>, dia menghentikan pembicaraan, kemudian mengucapkan,</p> <p align="right">سُبْحَانَ الَّذِيْ يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيْفَتِهِ</p> <p><em>‘Subhanalladzi yusabbihur ro’du bihamdihi wal malaikatu min khiifatih’ (Mahasuci Allah yang petir dan para malaikat bertasbih dengan memuji-Nya karena rasa takut kepada-Nya).</em></p> <p>Kemudian beliau mengatakan,</p> <p align="right">إِنَّ هَذَا لَوَعِيْدٌ شَدِيْدٌ لِأَهْلِ الأَرْضِ</p> <p><em>“Inilah ancaman yang sangat keras untuk penduduk suatu negeri.”</em> (Lihat <em>Adabul Mufrod</em> no. 723, dishohihkan oleh Syaikh Al Albani)</p><p>-bersambung insya Allah-</p> <p>***</p> <p>Penyusun: Abu Isma’il Muhammad Abduh Tuasikal<br />Muroja’ah: Ustadz Aris Munandar<br />Artikel <a title="Musim Hujan" href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/musim-hujan-telah-tiba-1.html">www.muslim.or.id</a></p></span></span>ferdigihttp://www.blogger.com/profile/09502600003989801284noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-476363428999956691.post-78603434819520493032009-01-14T13:07:00.002+07:002009-01-14T15:14:17.248+07:00Musim Hujan Telah Tiba (2)<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtZDnZhcM57fOQylMWb1dLE3YWfA50VjwDLscMkAO6DdzuLZ3XgIU8xaYCtgkD4GUzojKRQJids0SgpKldwTGe8uW2dh44jQUEonaiivXtIaIgeFmQGR_MRUMG3iZ_dm7JG9rJIKb8You3/s1600-h/kilat1.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 397px; height: 264px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtZDnZhcM57fOQylMWb1dLE3YWfA50VjwDLscMkAO6DdzuLZ3XgIU8xaYCtgkD4GUzojKRQJids0SgpKldwTGe8uW2dh44jQUEonaiivXtIaIgeFmQGR_MRUMG3iZ_dm7JG9rJIKb8You3/s320/kilat1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5291058386554307218" border="0" /></a><br /><p><strong>BEBERAPA HUKUM KETIKA HUJAN</strong></p> <p><strong>Shalat di Rumah Ketika Hujan</strong></p> <p>An Nawawi dalam Shohih Muslim membawakan bab ‘Shalat di Rumah Ketika Hujan’, lalu beliau membawakan beberapa hadits berikut (yang sengaja kami hapus awal sanadnya).</p> <p align="right">عَنْ نَافِعٍ أَنَّ ابْنَ عُمَرَ أَذَّنَ بِالصَّلاَةِ فِى لَيْلَةٍ ذَاتِ بَرْدٍ وَرِيحٍ فَقَالَ أَلاَ صَلُّوا فِى الرِّحَالِ. ثُمَّ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَأْمُرُ الْمُؤَذِّنَ إِذَا كَانَتْ لَيْلَةٌ بَارِدَةٌ ذَاتُ مَطَرٍ يَقُولُ « أَلاَ صَلُّوا فِى الرِّحَالِ ».</p> <p><em>Nafi’ berkata bahwa Ibnu Umar pernah beradzan ketika shalat di waktu malam yang dingin dan berangin. Kemudian beliau mengatakan ‘Alaa shollu fir rihaal’ [hendaklah kalian shalat di rumah kalian]. Kemudian beliau mengatakan, “Dulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan mu’adzin ketika keadaan malam itu dingin dan berhujan, untuk mengucapkan ‘Alaa shollu fir rihaal’ [hendaklah kalian shalat di rumah kalian].”</em> (HR. Muslim no. 1632)</p> <p><span id="more-397"></span></p> <p align="right">حَدَّثَنِى نَافِعٌ عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ نَادَى بِالصَّلاَةِ فِى لَيْلَةٍ ذَاتِ بَرْدٍ وَرِيحٍ وَمَطَرٍ فَقَالَ فِى آخِرِ نِدَائِهِ أَلاَ صَلُّوا فِى رِحَالِكُمْ أَلاَ صَلُّوا فِى الرِّحَالِ. ثُمَّ قَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يَأْمُرُ الْمُؤَذِّنَ إِذَا كَانَتْ لَيْلَةٌ بَارِدَةٌ أَوْ ذَاتُ مَطَرٍ فِى السَّفَرِ أَنْ يَقُولَ أَلاَ صَلُّوا فِى رِحَالِكُمْ.</p> <p><em>Dari Nafi’ dari Ibnu Umar bahwasanya dia pernah beradzan untuk shalat di malam yang dingin, berangin kencang dan hujan, kemudian dia mengatakan di akhir adzan, ‘Alaa shollu fi rihaalikum, alaa shollu fir rihaal’ [Hendaklah shalat di rumah kalian, hendaklah shalat di rumah kalian]’. Kemudian beliau mengatakan, “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menyuruh muadzin, apabila cuaca malam dingin dan berhujan ketika beliau bersafar (perjalanan jauh) untuk mengucapkan, ‘Alaa shollu fi rihaalikum’ [Hendaklah shalat di kendaraan kalian masing-masing]’.</em> (HR. Muslim no. 1633)</p> <p align="right">عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ نَادَى بِالصَّلاَةِ بِضَجْنَانَ ثُمَّ ذَكَرَ بِمِثْلِهِ وَقَالَ أَلاَ صَلُّوا فِى رِحَالِكُمْ. وَلَمْ يُعِدْ ثَانِيَةً أَلاَ صَلُّوا فِى الرِّحَالِ.</p><p><em>Dari Nafi’ dari Ibnu Umar bahwasanya beliau pernah mengumandangkan adzan di Dhojnan, -kemudian perawi menyebutkan redaksi hadits sebagaimana di atas hanya bedanya dalam riwayat ini disebutkan bahwa Ibnu Umar mengatakan, ‘Alaa shollu fii rihaalikum [Hendaklah shalat di kendaraan kalian masing-masing]’ hanya sekali-.’</em> (HR. Muslim no. 1634)</p><span class="fullpost"> <span id="fullpost"> <p>Ibnu Hazm mengatakan bahwa Dhojnan adalah suatu daerah di antara Mekah dan Madinah. (<em>Muhalla</em>, 3/162, Maktabah Syamilah)</p> <p align="right">عَنْ جَابِرٍ قَالَ خَرَجْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فِى سَفَرٍ فَمُطِرْنَا فَقَالَ « لِيُصَلِّ مَنْ شَاءَ مِنْكُمْ فِى رَحْلِهِ ».</p> <p><em>Dari Jabir, beliau berkata, “Kami keluar untuk bersafar bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian ketika hujan, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Siapa yang mau silahkan mengerjakan shalat di rihal [kendaraannya masing-masing]’.</em> (HR. Muslim no. 1636)</p> <p align="right">عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ قَالَ لِمُؤَذِّنِهِ فِى يَوْمٍ مَطِيرٍ إِذَا قُلْتَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ فَلاَ تَقُلْ حَىَّ عَلَى الصَّلاَةِ قُلْ صَلُّوا فِى بُيُوتِكُمْ - قَالَ - فَكَأَنَّ النَّاسَ اسْتَنْكَرُوا ذَاكَ فَقَالَ أَتَعْجَبُونَ مِنْ ذَا قَدْ فَعَلَ ذَا مَنْ هُوَ خَيْرٌ مِنِّى إِنَّ الْجُمُعَةَ عَزْمَةٌ وَإِنِّى كَرِهْتُ أَنْ أُحْرِجَكُمْ فَتَمْشُوا فِى الطِّينِ وَالدَّحْضِ.</p> <p><em>Dari Ibnu Abbas, beliau mengatakan kepada mu’adzin pada saat hujan, “Apabila engkau mengucapkan ‘Asyhadu allaa ilaha illalloh, asyhadu anna Muhammadar Rasulullah’, maka janganlah engkau ucapkan ‘Hayya ‘alash sholaah’. Tetapi ucapkanlah ‘Sholluu fii buyutikum’ [Sholatlah di rumah kalian]. Lalu perawi mengatakan, “Seakan-akan manusia mengingkari perkataan Ibnu Abbas tersebut”. Lalu Ibnu Abbas mengatakan, “Apakah kalian merasa heran dengan hal itu. Sungguh orang yang lebih baik dariku telah melakukan seperti ini. Sesungguhnya (shalat) Jum’at adalah suatu kewajiban. Namun aku tidak suka jika kalian merasa susah (berat) jika harus berjalan di tanah yang penuh lumpur.”</em> (HR. Muslim no. 1637). Dalam riwayat lain, Ibnu Abbas mengatakan, <em>“Orang yang lebih baik dariku telah melakukan hal ini yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.”</em> (HR. Muslim no. 1638)</p> <p>An Nawawi -semoga Allah merahmati beliau- mengatakan, “Dari hadits di atas terdapat dalil tentang keringanan untuk tidak melakukan <a title="Musim Hujan" href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/musim-hujan-telah-tiba-2.html">shalat jama’ah</a> ketika turun hujan sebagaimana udzur (halangan) yang lainnya. Dan shalat jama’ah (sebagaimana yang dipilih oleh Syafi’iyyah, pen) adalah shalat yang mu’akkad (betul-betul ditekankan) apabila tidak ada udzur. Dan tidak shalat jama’ah dalam kondisi seperti ini adalah suatu hal yang disyari’atkan (diperbolehkan, pen) bagi orang yang susah dan sulit melakukannya. Hal ini berdasarkan riwayat lainnya,’Hendaknya shalat bagi yang menginginkan shalat di rumahnya’.” (Lihat <em>Syarh Shohih Muslim</em>, 3/7, Maktabah Syamilah)</p> <p>Sayid Sabiq -semoga Allah merahmati beliau- dalam Fiqh Sunnah menyebutkan salah satu sebab yang membolehkan tidak ikut shalat berjama’ah adalah cuaca yang dingin dan hujan. Lalu beliau membawakan perkataan Ibnu Baththol, <em>“Para ulama bersepakat (ijma’) bahwa tidak mengikuti shalat berjama’ah ketika hujan deras, malam yang gelap dan berangin kencang dan udzur (halangan) lainnya adalah boleh.”</em> (Lihat <em>Fiqh Sunnah</em>, I/234, Maktabah Syamilah)</p> <p><strong>Apa Saja Lafadz Adzannya?</strong></p> <p>Dari hadits-hadits yang dibawakan oleh Imam Muslim di atas dapat kita simpulkan, ada beberapa lafadz ketika kondisi hujan, dingin, berangin kencang, dan tanah yang penuh lumpur baik ketika mukim maupun safar:</p> <p>1. أَلاَ صَلُّوا فِى الرِّحَالِ (<em>‘Alaa shollu fir rihaal’</em> artinya ‘Hendaklah shalat di rumah (kalian)’)</p> <p>2. أَلاَ صَلُّوا فِى رِحَالِكُمْ (<em>‘Alaa shollu fir rihaal’</em> artinya ‘Hendaklah shalat di rumah kalian’)</p> <p>3. صَلُّوا فِى بُيُوتِكُمْ (<em>‘Sholluu fii buyutikum’</em> artinya ‘Sholatlah di rumah kalian’)</p> <p><strong>Lalu Dimanakah Letak Lafadz ‘Ala Shollu Fii Buyuthikum’?</strong></p> <p>Letak ketiga lafadz di atas bisa di tengah adzan (menggantikan lafadz ‘hayya ‘alash sholah’) atau pun di akhir adzan.</p> <p>An Nawawi <em>rahimahullah</em> mengatakan, <em>“Dalam hadits Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, beliau mengucapkan ‘Alaa shollu fii rihalikum’ di tengah adzan. Dan dalam hadits Ibnu Umar, beliau mengucapkan lafadz ini di akhir adzannya. Dan dua cara seperti ini dibolehkan, sebagaimana perkataan Imam Syafi’i -rahimahullah- dalam kitab Al Umm pada Bab Adzan, begitu juga pendapat ini diikuti oleh mayoritas sahabat kami (ulama-ulama Syafi’iyyah, pen). Lafadz ini boleh diucapkan setelah adzan maupun di tengah-tengah adzan karena terdapat dalil mengenai dua model ini. Akan tetapi, sesudah adzan lebih baik agar lafadz adzan yang biasa diucapkan tetap ada. Di antara sahabat kami (ulama syafi’iyyah, pen) yang mengatakan bahwa lafadz ini tidak boleh diucapkan kecuali setelah adzan. Pendapat seperti ini lemah karena bertentangan dengan hadits Ibnu Abbas yang jelas-jelas tegas. Dan tidak ada pertentangan antara hadits Ibnu Abbas dan hadits Ibnu Umar. Karena hadits yang satu dilakukan pada satu waktu dan hadits lain pada waktu lainnya. Kesimpulannya kedua cara ini benar.”</em> (Lihat <em>Syarh Shohih Muslim</em>, 3/7, Maktabah Syamilah)</p> <p><strong>Jama’ Shalat Ketika Hujan</strong></p> <p>Imam Malik dalam Al Muwatho’ mengatakan dari Nafi’ bahwa Abdullah bin Umar, apabila para amir (imam shalat, ed) menjama’ shalat Maghrib dan Isya’ ketika hujan, beliau menjama’ bersama mereka. (Dikatakan Shohih oleh Syaikh Al Albani. Lihat <em>Mukhtashor Irwa’il Gholil</em>, hadits no. 583)</p> <p>Hisam bin Urwah mengatakan bahwa sesungguhnya ayahnya (Urwah), Sa’id bin Al Musayyib, dan Abu Bakar bin Abdur Rahman bin Al Harits bin Hisyam bin Al Mughiroh Al Makhzumi biasa menjama’ shalat Maghrib dan Isya’ pada malam yang hujan apabila imam menjama’nya. Dan mereka tidak mengingkari hal tersebut.” (<em>Muwatho’ Imam Malik</em>. Dikatakan Shohih oleh Syaikh Al Albani dalam <em>Irwa’ul Gholil</em>)</p> <p>Dari Musa bin Uqbah, sesungguhnya Umar bin Abdul Aziz biasa menjama’ shalat Maghrib dan Isya’ ketika hujan. Dan Sa’id bin Al Musayyib, Urwah bin Zubair, Abu Bakr bin Abdur Rahman, dan para ulama ketika itu, mereka shalat bersama para amir (baca: imam shalat) dan mereka tidak mengingkarinya. (Riwayat Al Baihaqi, dikatakan Shohih oleh Syaikh Al Albani dalam <em>Irwa’ul Gholil</em>)</p> <p>Dari Ibnu Abbas, beliau berkata, <em>“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengerjakan shalat Dzuhur dan Ashar serta Maghrib dan Isya’ secara jama’, bukan dalam keadaan takut maupun safar.”</em> Beliau juga berkata, <em>“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjama’ shalat Dzuhur dan Ashar begitu juga Maghrib dan Isya di Madinah bukan dalam keadaan takut maupun hujan.”</em></p> <p>Hal ini menandakan bahwa jama’ ketika hujan sudah ma’ruf (dikenal) di masa Nabi <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em>. Seandainya tidak demikian, maka tidak ada faedah meniadakan hujan seperti sebab menjama’ shalat. (Lihat <em>Al Wajiz fii Fiqhis Sunnah</em>, hal. 136, Dar Ibnu Rojab)</p> <p><strong>Catatan:</strong> Syaikh Ibnu Baz <em>rahimahullah</em> mengatakan, <em>“Tidak boleh mengqoshor shalat dalam keadaan hujan, yang dibolehkan adalah hanya menjama’ saja kalau kondisinya adalah mukim (bukan safar). Mengqoshor shalat merupakan keringanan ketika safar saja. Wallahu waliyyut taufiq.”</em> (Lihat <em>Majmu’ Fatawa Ibnu Baz,</em> 12/236)</p> <p><strong>Tidak Boleh Bermudah-mudahan untuk Menjama’ Shalat Ketika Hujan</strong></p> <p>Dalam khutbah Jum’at pada tanggal 13/7/1412 H, Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin -semoga Allah merahmati beliau- mengatakan, “Tidak boleh seorang muslim mengerjakan shalat sebelum waktunya berdasarkan ijma’ (kesepakatan) kaum muslimin. Barangsiapa yang melakukan demikian dengan sengaja, maka dia telah berdosa dan shalatnya bathil (tidak sah). Barangsiapa yang melakukan demikian karena tidak tahu (jahil), maka dia tidak berdosa, akan tetapi dia harus mengulangi shalatnya karena shalat yang dia lakukan sebelum waktunya hanya termasuk shalat nafilah (sunnah). Termasuk mengerjakan shalat sebelum waktunya adalah menjama’ shalat Ashar di waktu Dzuhur atau shalat Isya di waktu Maghrib tanpa udzur (alasan) syar’i yang memperbolehkan untuk menjama’ shalat. Perbuatan seperti ini termasuk melanggar aturan Allah dan menentang hukum-Nya karena hal ini berarti telah meremehkan perkara yang wajib yang merupakan bagian dari rukun Islam. Perbuatan semacam ini termasuk dosa besar. Umar bin Al Khaththab <em>radhiyallahu ‘anhu</em> telah menyatakan,</p> <p align="right">(ثَلَاثٌ مِنَ الكَبَائِرِ: الجَمْعُ بَيْنَ صَلَّاتَيْنِ إِلَّا مِنْ عُذْرٍ، وَالنَّهْبِ، وَالفِرَارِ مِنَ الزَحْفِ )</p> <p><em>“Tiga perkara yang termasuk dosa besar: [1] Menjama’ dua shalat tanpa ada udzur (alasan), [2] Merampok, dan [3] Lari dari pertempuran.”</em></p> <p>Dan sebagian orang menganggap remeh masalah ini, mereka malah menjama’ shalat Dzuhur dan Ashar serta shalat Maghrib dan Isya tanpa ada udzur. Imam Muslim berkata dalam kitab shohihnya (dari Ibnu Abbas, pen), <em>“Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjama’ shalat Dzuhur dan Ashar serta Maghrib dan Isya di Madinah bukan karena hujan atau bukan dalam keadaan takut.”</em> Lalu ada yang mengatakan (pada Ibnu Abbas, pen), <em>“Apa yang Rasulullah inginkan dari hal ini?”</em> Beliau berkata, <em>“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak ingin menyulitkan umatnya.”</em> Jika kita betul-betul memperhatikan hadits ini akan jelas bahwa apabila hanya sekedar hujan, bukan merupakan alasan untuk menjama’ shalat, bahkan ini tidak termasuk udzur (alasan) sampai seseorang mendapatkan kesulitan ketika tidak menjama’. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah mengatakan mengenai hadits Ibnu Abbas ini, <em>“Jama’ yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lakukan adalah untuk menghilangkan kesulitan dari umatnya. Jama’ diperbolehkan apabila ketika tidak menjama’ akan mendapatkan kesulitan padahal Allah telah menghilangkan kesulitan dari umat-Nya.”</em> Berdasarkan penjelasan Ibnu Abbas <em>radhiyallahu ‘anhuma</em> dan perkataan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah maka jelaslah bahwa tidak boleh seseorang menjama’ shalat hingga mendapatkan kesulitan kalau tidak menjama’nya.</p> <p><strong>Ukuran Hujan yang Memperbolehkan Jama’</strong></p> <p>Dalam lanjutan khutbah di atas, Syaikh Al Utsaimin <em>rahimahullah</em> mengatakan: Dan telah dijelaskan oleh para ulama rahimahullah bahwa hujan yang membolehkan seseorang menjama’ dan meninggalkan shalat jama’ah adalah hujan yang menimbulkan kesulitan. Dikatakan Ibnu Qudamah dalam kitab <em>Al Mughni</em>, 2/375, “Hujan yang dibolehkan seseorang menjama’ shalat adalah yang membasahi pakaian dan menimbulkan kesulitan ketika keluar pada saat hujan. Adapun hujan gerimis (rintik-rintik) yang tidak membasahi pakaian maka tidak dibolehkan untuk menjama’ shalat. Adapun semata-mata jalan yang berlumpur (karena sebelumnya telah turun hujan, ed), maka terdapat perselisihan dalam ulama mazhab (Hambali, pen) dan di antara sahabat Imam (Ahmad, pen), apakah termasuk alasan yang bisa dibenarkan untuk menjama’ shalat ataukah bukan? Yang benar kondisi seperti ini termasuk alasan yang dibenarkan ketika memang menimbulkan kesulitan.” (Dinukil dari <em>Majmu’ Fatawa wa Rasail Syaikh Utsaimin</em>, 15/243-244, Maktabah Syamilah)</p> <p>Dalam <em>Kifayatul Akhyar</em>, kitab fiqh bermazhab Syafi’i (1/117-118, Dar al Fikr) disebutkan, “Orang yang tidak bepergian jauh dibolehkan untuk menjama’ shalat pada waktu pertama dari shalat Zhuhur dan Ashar atau Maghrib dan Isya’ dikarenakan hujan, menurut pendapat yang benar. Meski ada juga yang berpendapat bahwa menjama’ karena hujan hanya berlaku untuk shalat Maghrib dan Isya’ karena kondisi ketika malam itu memang lebih merepotkan. Hukum ini disyaratkan jika shalat dikerjakan di suatu tempat yang seandainya orang itu berangkat ke sana akan kehujanan sehingga pakaiannya menjadi basah. Demikian persyaratannya menurut Ar Rafii dan An Nawawi. Namun yang benar meski hujan tidak terlalu deras asalkan membasahi pakaian. Sedangkan Qodhi Husain memberi syarat tambahan yaitu alas kaki juga menjadi basah sebagaimana pakaian. Al Mutawalli juga menyebutkan hal yang serupa dalam kitab <em>At Tatimmah</em>.</p> <p>Sebagaimana dibolehkan menjama’ shalat Zhuhur dengan Ashar karena hujan, juga dibolehkan menjama’ shalat Jum’at dengan Ashar”. [ed]</p> <p>Syaikh Al Utsaimin <em>rahimahullah</em> juga pernah ditanyakan, <em>“Apabila langit mendung namun hujan belum turun, jalan-jalan juga tidak berlumpur, akan tetapi hujan diharapkan (diperkirakan) terjadi, bolehkah menjama’ shalat?”</em> Syaikh <em>rahimahullah</em> menjawab, <em>“Tidak boleh menjama’ dalam kondisi seperti ini karena sesuatu yang hanya perkiraan adalah sesuatu yang belum pasti terjadi. Dan betapa banyak perkiraan manusia akan terjadi hujan dengan semakin tebalnya awan, ternyata awan menghilang dan tidak jadi turun hujan.”</em> (Dinukil dari <em>Majmu’ Fatawa wa Rasail Syaikh Utsaimin</em>, 15/244, Maktabah Syamilah)</p> <p><strong>Ketika Jama’: Adzan Cukup Sekali, Iqomah 2x</strong></p> <p>Dari Ibnu Mas’ud <em>radhiyallahu ‘anhu</em>, beliau mengatakan,</p> <p align="right">إِنَّ الْمُشْرِكِينَ شَغَلُوا رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ أَرْبَعِ صَلَوَاتٍ يَوْمَ الْخَنْدَقِ حَتَّى ذَهَبَ مِنَ اللَّيْلِ مَا شَاءَ اللَّهُ فَأَمَرَ بِلاَلاً فَأَذَّنَ ثُمَّ أَقَامَ فَصَلَّى الظُّهْرَ ثُمَّ أَقَامَ فَصَلَّى الْعَصْرَ ثُمَّ أَقَامَ فَصَلَّى الْمَغْرِبَ ثُمَّ أَقَامَ فَصَلَّى الْعِشَاءَ</p> <p><em>“Sesungguhnya orang-orang musyrik telah menyibukkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sehingga tidak bisa mengerjakan empat shalat ketika perang Khondaq hingga malam hari telah sangat gelabp Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan Bilal untuk adzan. Kemudian Bilal iqomah dan beliau menunaikan shalat Dzuhur. Kemudian iqomah lagi dan beliau menunaikan shalat Ashar. Kemudian iqomah lagi dan beliau menunaikan shalat Maghrib. Dan kemudian iqomah lagi dan beliau menunaikan shalat Isya.”</em> (HR. An Nasa’i. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam <em>Shohih wa Dho’if Sunan An Nasa’i</em>)</p> <p><strong>Ingat! Jama’nya adalah dengan Imam di Masjid, Bukan di Rumah</strong></p> <p>Dari Fatawal Lajnah no. 4554 terdapat pertanyaan, <em>“Apa hukum menjama’ shalat di rumah ketika hujan atau cuaca dingin apabila kami adalah jama’ah? Yang kami ketahui bahwa jama’ hanya di masjid bukan di rumah.”</em></p> <p>Jawab: <em>“Yang dibolehkan adalah para jama’ah masjid menjama’ apabila mendapatkan sesuatu yang membolehkan untuk menjama’ (seperti hujan, pen) untuk memperoleh pahala shalat berjama’ah dan untuk memberi kemudahan bagi banyak orang. Hal ini berdasarkan hadits yang shohih. Adapun menjama’ dengan berjama’ah di suatu rumah karena ada udzur yang telah disebutkan maka tidak diperbolehkan. Karena tidak adanya dalil dalam syari’at yang suci ini dan tidak adanya udzur yang menyebabkan boleh untuk menjama’ shalat. Wa billahit taufiq wa shollallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa alihi wa shohbihi wa sallam.”</em> (Lihat <em>Fatawal Lajnah Ad Da’imah lil Buhutsil ‘Ilmiyyah wal Iftaa’</em>, 10/113, Maktabah Syamilah)</p> <p><strong>Boleh Untuk Tidak Shalat Jum’at</strong></p> <p>Dari Ibnu Abbas, beliau mengatakan kepada mu’adzin pada saat hujan, <em>“Apabila engkau mengucapkan ‘Asyhadu allaa ilaha illalloh, asyhadu anna Muhammadar Rasulullah’, maka janganlah engkau ucapkan ‘Hayya ‘alash sholaah’. Tetapi ucapkanlah ‘Sholluu fii buyutikum’ [Sholatlah di rumah kalian].”</em> Lalu perawi mengatakan, <em>“Seakan-akan manusia mengingkari perkataan Ibnu Abbas tersebut.”</em> Lalu Ibnu Abbas mengatakan, <em>“Apakah kalian merasa heran dengan hal itu. Sungguh orang yang lebih baik dariku telah melakukan seperti ini. Sesungguhnya (shalat) Jum’at adalah suatu kewajiban. Namun aku tidak suka jika kalian merasa susah (berat) jika harus berjalan di tanah yang penuh lumpur.”</em> (HR Muslim no 1637)</p> <p>Dari hadits Ibnu Abbas ini terdapat dalil mengenai gugurnya kewajiban shalat Jum’at ketika hujan. An Nawawi berkata,</p> <p align="right">وَفِي هَذَا الْحَدِيث دَلِيل عَلَى سُقُوط الْجُمُعَة بِعُذْرِ الْمَطَر وَنَحْوه ، وَهُوَ مَذْهَبنَا وَمَذْهَب آخَرِينَ ، وَعَنْ مَالِك رَحِمَهُ اللَّه تَعَالَى خِلَافه . وَاللَّهُ تَعَالَى أَعْلَمُ بِالصَّوَابِ .</p> <p><em>“Dalam hadits ini terdapat dalil mengenai gugurnya kewajiban shalat Jum’at karena udzur (halangan) hujan dan semacamnya. Dan inilah pendapat madzhab kami (Syafi’iyyah, pen) dan madzhab lainnya. Dan yang menyelisihi pendapat ini adalah Imam Malik rahimahullah. Wallahu ta’ala a’lam bish showab.”</em> (Lihat <em>Syarh Shohih Muslim</em>, 3/8, Maktabah Syamilah)</p> <p><strong>Bolehkah Menjama’ Shalat Jum’at dan Ashar?</strong></p> <p>Syaikh Ibnu Baz pernah ditanyakan mengenai hal ini di majelis beliau di Riyadh. Beliau mengatakan bahwa tidak boleh menjama’ shalat Ashar dan shalat Jum’at ketika hujan atau alasan lainnya. Karena yang demikian tidak terdapat dalil dari Nabi <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em>, tidak pula dari para sahabat sebatas yang kami ketahui. Karena Shalat Jum’at tidak boleh diqiyaskan dengan shalat Dzuhur. Dan Shalat Jum’at adalah ibadah tersendiri. Ibadah adalah tauqifiyyah, tidak boleh membuat perkara baru dengan hanya sekedar berlandaskan pada akal. Semoga Allah memberikan kita taufik dalam memahami agama ini dan istiqomah di atasnya. <em>Innahu sami’un qoriib.</em> (Lihat <em>Majmu’ Fatawa Ibnu Baz</em>, 12/249, Maktabah Syamilah)</p> <p>Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kaum muslimin. Semoga Allah selalu memberikan ilmu yang bermanfaat, rizki yang thoyib, dan menjadikan amalan kita diterima di sisi-Nya. Innahu sami’un qoriibum mujibud da’awaat. <em>Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.</em></p> <p>Selesai Disusun di Rumah Mertua Tercinta, Panggang, Gunung Kidul<br />1 Dzulqo’dah 1428 H (Bertepatan dengan 11 November 2007)</p> <p>***</p> <p>Penyusun: Abu Isma’il Muhammad Abduh Tuasikal<br />Muroja’ah: Ustadz Aris Munandar<br />Artikel <a title="Musim Hujan" href="http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/musim-hujan-telah-tiba-2.html">www.muslim.or.id</a></p></span></span>ferdigihttp://www.blogger.com/profile/09502600003989801284noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-476363428999956691.post-7421236058615712402008-09-02T14:57:00.003+07:002008-09-04T09:09:20.416+07:00Tidak disyariatkan berma'af-ma'afan menyambut bulan RamadhanAssalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDNRAPSt1ZckZogxAM4Ug0zP2FrwnAW-lRjzLpnQtTPq2sA2Z7Rlp2q6OQCqO-D9iTNon-ETYPypOGws8qJ_PL4mzDSoRhR0ZGyuRxcX0AJGaj6yIBacaqwYDA7cPGoWRooN742rihthUV/s1600-h/maaf.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDNRAPSt1ZckZogxAM4Ug0zP2FrwnAW-lRjzLpnQtTPq2sA2Z7Rlp2q6OQCqO-D9iTNon-ETYPypOGws8qJ_PL4mzDSoRhR0ZGyuRxcX0AJGaj6yIBacaqwYDA7cPGoWRooN742rihthUV/s320/maaf.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5241978292983372946" border="0" /></a>Sering kita mendengar dan mungkin melakukan kegiatan rutin yang dilakukan sebelum bulan Ramdhan adalah saling berma'afan satu dengan yang lain. Yang secara dalil di sandarkan kepada hadist berikut.<span class="fullpost"><br /><span id="fullpost">Doa Malaikat jibril Menjelang Ramadhan:<br /><br />"Ya Allah tolong abaikan puasa umat Muhammad, apabila sebelum memasuki<br />bulan Ramadhan dia tidak melakukan hal-hal yang berikut:<br /><br />* Tidak memohon maaf terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya (jika<br />masih ada);<br /><br />* Tidak bermaafan terlebih dahulu antara suami istri;<br /><br />* Tidak bermaafan terlebih dahulu dengan orang-orang sekitarnya."<br /><br />Maka Rasulullah pun mengatakan Amiin sebanyak 3 kali. Dapat kita<br />bayangkan, yang berdoa adalah Malaikat dan yang meng-amiinkan adalah<br />Rasullullah dan para sahabat, dan dilakukan pada hari Jumaat.<br /><br />Hadits tersebut dha'if dan munkar karena menyelisihi hadits yang shahih sebagai berikut:<br />"Artinya: Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam naik ke atas mimbar kemudian berkata, "Amin, amin, amin".<br />Para sahabat bertanya. "Kenapa engkau berkata 'Amin, amin, amin, Ya Rasulullah?"<br />Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Telah datang malaikat Jibril dan ia berkata:<br /><span style="font-weight: bold;"><br />'Hai Muhammad celaka seseorang yang jika disebut nama engkau namun dia tidak bershalawat kepadamu dan katakanlah amin!'</span> maka kukatakan, 'Amin', kemudian Jibril berkata lagi, <span style="font-weight: bold;"><br /><br />'Celaka seseorang yang masuk bulan Ramadhan tetapi keluar dari bulan Ramadhan tidak diampuni dosanya oleh Allah dan katakanlah amin!'</span>, maka aku berkata: 'Amin'. Kemudian Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata lagi.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">'Celaka seseorang yang mendapatkan kedua orang tuanya atau salah seorang dari keduanya masih hidup tetapi justru tidak memasukkan dia ke surga dan katakanlah amin!'</span> maka kukatakan, 'Amin".<br /><br />[Hadits Riwayat al-Bazzar dalam Majma'uz Zawaid 10/1675-166, al-Hakim 4/153 dishahihkannya dan disetujui oleh Imam Adz-Dzahabi dari Ka'ab bin Ujrah, diriwayatkan juga oleh Imam al-Bukhari dalam Adabul Mufrad no. 644 (Shahih Al-Adabul Mufrad No. 500 dari Jabir bin Abdillah)]<br /><br />Saling berma'afan sebelum Puasa Ramadhon termasuk perkara baru dalam agama ini (bid'ah). Dan kita tahu semua perkara yang baru dan diada-adakan adalah sesat dan tempatnya dineraka. Bid'ah dalam terminologi syari'at adalah setiap ibadah yang diada-adakan oleh manusia tapi tidak ada asalnya dalam Al-Qur'an maupun As-Sunnah, demikian ini berdasarkan sabda Rasulullah<br /><br />"Artinya : Barangsiapa membuat sesuatu yang baru dalam urusan kami (dalam Islam) yang tidak terdapat (tuntunan) padanya, maka ia tertolak"[Disepakati keshahihannya: Al-Bukhari dalam Ash-Shulh (2697). Muslim dalam Al-Aqdhiyah (1718)]<br /><br />Dan sabda beliau.<br /><br />"Artinya : Barangsiapa melakukan suatu amal yang tidak kami perintahkan maka ia tertolak"[Al-Bukhari menganggapnya mu'allaq dalam Al-Buyu' dan Al-I'tisham. Disambungkan oleh Muslim dalam Al-Aqdhiyah (18-1718)]<br /><br />Kemudian sabda Rasul lainnya.<br /><br />"Artinya : Hendaklah kalian menjauhi perkara-perkara baru yang diada-adakan, karena setiap perkara baru (dalam agama) adalah bid 'ah, setiap bid 'ah itu sesat, dan setiap yang sesat itu (tempatnya) di neraka" [HR. Abu Dawud dalam As-Sunnah (4607). Ibnu Majjah dalam Al-Muqaddimah (42). Tambahan “dan yang setiap yang sesat itu (tempatnya di neraka)” pada riwayat An-Nasa’I dalam Al-Idain (1578)].<br /><br />Penekanan hadist diatas<span style="font-weight: bold;"> tidak dikhususkan pada berma'afan sebelum berpuasa Ramadhan</span> tetapi memberikan penekanan kepada tiga perkara yang semuanya sangat penting dan akan celaka bagi orang yang tidak melakukannya yaitu, <span style="font-weight: bold;">celaka bagi yang tidak bersalawat kepada nabi, celaka bagi yang tidak melaksanakan kewajiban di bulan Ramadhan dan celaka bagi orang yang tidak berbakti kepada orang tuanya (Birrul Walidain).</span><br /><br />Maka tradisi berma'afan sebelum Ramadhan <span style="font-weight: bold;">tidak ada tuntunannya</span> dari Rasulullah dan para Sahabatnya.<br />Untuk itu bagi kita yang sudah mengetahuinya tinggalkanlah perkara-perkara baru dalam agama yang hanya akan membawa kita kepada kesesatan dan neraka.<br /><br />Wallahualam<br /><br />Wassalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,</span></span>ferdigihttp://www.blogger.com/profile/09502600003989801284noreply@blogger.com17tag:blogger.com,1999:blog-476363428999956691.post-14251438362405800562008-09-01T09:44:00.001+07:002008-09-04T09:08:02.945+07:00HADITS-HADITS DHAIF YANG TERSEBAR SEPUTAR BULAN RAMADHANOleh<br />Syaikh Salim bin 'Ied Al-Hilaaly<br />Syaikh Ali Hasan Ali Abdul Hamid<br /><br />Kami menilai perlunya dibawakan pasal ini pada kitab kami, karena adanya sesuatu yang teramat penting yang tidak diragukan lagi sebagai peringatan bagi manusia, dan sebagai penegasan terhadap kebenaran, maka kami katakan :<br /><br />Sesungguhnya Allah Ta'ala telah menetapkan sunnah Nabi secara adil, (untuk) memusnahkan penyimpangan orang-orang sesat dari sunnah, dan mematahkan ta'wilan para pendusta dari sunnah dan menyingkap kepalsuan para pemalsu sunnah.<span class="fullpost"><br /><span id="fullpost">Sejak bertahun-tahun sunnah telah tercampur dengan hadits-hadits yang dhaif, dusta, diada-adakan atau lainnya. Hal ini telah diterangkan oleh para imam terdahulu dan ulama salaf dengan penjelasan dan keterangan yang sempurna.<br /><br />Orang yang melihat dunia para penulis dan para pemberi nasehat akan melihat bahwa mereka -kecuali yang diberi rahmat oleh Allah- tidak memperdulikan masalah yang mulia ini walau sedikit perhatianpun walaupun banyak sumber ilmu yang memuat keterangan shahih dan menyingkap yang bathil.<br /><br />Maksud kami bukan membahas dengan detail masalah ini, serta pengaruh yang akan terjadi pada ilmu dan manusia, tapi akan kita cukupkan sebagian contoh yang baru masuk dan masyhur dikalangan manusia dengan sangat masyhurnya, hingga tidaklah engkau membaca makalah atau mendengar nasehat kecuali hadits-hadits ini -sangat disesalkan- menduduki kedudukan tinggi. (Ini semua) sebagai pengamalan hadits : "Sampaikanlah dariku walaupun satu ayat ..." [Riwayat Bukhari 6/361], dan sabda beliau : "Agama itu nasehat" [Riwayat Muslim no. 55]<br /><br />Maka kami katakan wabillahi taufik :<br /><br />Sesungguhnya hadits-hadits yang tersebar di masyarakat banyak sekali, hingga mereka hampir tidak pernah menyebutkan hadits shahih -walau banyak-yang bisa menghentikan mereka dari menyebut hadits dhaif.<br /><br />Semoga Allah merahmati Al-Imam Abdullah bin Mubarak yang mengatakan : "(Menyebutkan) hadits shahih itu menyibukkan (diri) dari yang dhaifnya".<br /><br />Jadikanlah Imam ini sebagai suri tauladan kita, jadikanlah ilmu shahih yang telah tersaring sebagai jalan (hidup kita).<br /><br />Dan (yang termasuk) dari hadits-hadits yang tersebar digunakan (sebagai dalil) di kalangan manusia di bulan Ramadhan, diantaranya.<br /><br /><br />Pertama.<br /><br />"Artinya : Kalaulah seandainya kaum muslimin tahu apa yang ada di dalam Ramadhan, niscaya umatku akan berangan-angan agar satu tahun Ramadhan seluruhnya. Sesungguhnya surga dihiasi untuk Ramadhan dari awal tahun kepada tahun berikutnya ...." Hingga akhir hadits ini.<br /><br />Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah (no.886) dan Ibnul Jauzi di dalam Kitabul Maudhuat (2/188-189) dan Abu Ya'la di dalam Musnad-nya sebagaimana pada Al-Muthalibul 'Aaliyah (Bab/A-B/tulisan tangan) dari jalan Jabir bin Burdah dari Abu Mas'ud al-Ghifari.<br /><br />Hadits ini maudhu' (palsu), penyakitnya pada Jabir bin Ayyub, biografinya ada pada Ibnu Hajar di dalam Lisanul Mizan (2/101) dan beliau berkata : "Mashur dengan kelemahannya". Juga dinukilkan perkataan Abu Nua'im, " Dia suka memalsukan hadits", dan dari Bukhari, berkata, "Mungkarul hadits" dan dari An-Nasa'i, "Matruk" (ditinggalkan) haditsnya".<br /><br />Ibnul Jauzi menghukumi hadits ini sebagai hadits palsu, dan Ibnu Khuzaimah berkata serta meriwayatkannya, "Jika haditsnya shahih, karena dalam hatiku ada keraguan pada Jarir bin Ayyub Al-Bajali".<br /><br />Kedua.<br /><br />"Artinya :Wahai manusia, sungguh bulan yang agung telah datang (menaungi) kalian, bulan yang di dalamnya terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan, Allah menjadikan puasa (pada bulan itu) sebagai satu kewajiban dan menjadikan shalat malamnya sebagai amalan sunnah. Barangsiapa yang mendekatkan diri pada bulan tersebut dengan (mengharapkan) suatu kebaikan, maka sama (nilainya) dengan menunaikan perkara yang wajib pada bulan yang lain .... Inilah bulan yang awalnya adalah rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya adalah merupakan pembebasan dari api neraka ...." sampai selesai.<br /><br />Hadits ini juga panjang, kami cukupkan dengan membawakan perkataan ulama yang paling masyhur. Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah (1887) dan Al-Muhamili di dalam Amalinya (293) dan Al-Asbahani dalam At-Targhib (q/178, b/tulisan tangan) dari jalan Ali bin Zaid Jad'an dari Sa'id bin Al-Musayyib dari Salman.<br /><br />Hadits ini sanadnya Dhaif, karena lemahnya Ali bin Zaid, berkata Ibnu Sa'ad, Di dalamnya ada kelemahan dan jangang berhujjah dengannya, berkata Imam Ahmad bin Hanbal, Tidak kuat, berkata Ibnu Ma'in. Dha'if berkata Ibnu Abi Khaitsamah, Lemah di segala penjuru, dan berkata Ibnu Khuzaimah, Jangan berhujjah dengan hadits ini, karena jelek hafalannya. Demikian di dalam Tahdzibut Tahdzib [7/322-323].<br /><br />Dan Ibnu Khuzaimah berkata setelah meriwayatkan hadits ini, Jika benar kabarnya. berkata Ibnu Hajar di dalam Al-Athraf, Sumbernya pada Ali bin Zaid bin Jad'an, dan dia lemah, sebagaimana hal ini dinukilkan oleh Imam As-Suyuthi di dalam Jami'ul Jawami (no. 23714 -tertib urutannya).<br /><br />Dan Ibnu Abi Hatim menukilkan dari bapaknya di dalam Illalul Hadits (I/249), hadits yang Mungkar<br /><br />Ketiga.<br /><br />"Artinya : Berpuasalah, niscaya kalian akan sehat"<br /><br />Hadits tersebut merupakan potongan dari hadits riwayat Ibnu Adi di dalam Al-Kamil (7/2521) dari jalan Nahsyal bin Sa'id, dari Ad-Dhahak dari Ibu Abbas. Nashsyal (termasuk) yang ditinggal (karena) dia pendusta dan Ad-Dhahhak tidak mendengar dari Ibnu Abbas.<br /><br />Diriwayatkan oleh At-Thabrani di dalam Al-Ausath (1/q 69/Al-Majma'ul Bahrain) dan Abu Nu'aim di dalam At-Thibun Nabawiy dari jalan Muhammad bin Sulaiman bin Abi Dawud, dari Zuhair bin Muhammad, dari Suhail bin Abi Shalih dari Abu Hurairah.<br /><br />Dan sanad hadits ini lemah. Berkata Abu Bakar Al-Atsram, "Aku mendengar Imam Ahmad -dan beliau menyebutkan riwayat orang-orang Syam dari Zuhair bin Muhammad- berkata, "Mereka meriwayatkan darinya (Zuhair,-pent) beberapa hadits mereka (orang-orang Syam, -pent) yang dhoif itu". Ibnu Abi Hatim berkata, "Hafalannya jelek dan hadits dia dari Syam lebih mungkar daripada haditsnya (yang berasal) dari Irak, karena jeleknya hafalan dia". Al-Ajalaiy berkata. "Hadits ini tidak membuatku kagum", demikianlah yang terdapat pada Tahdzibul Kamal (9/417).<br /><br />Aku katakan : Dan Muhammad bin Sulaiman Syaami, biografinya (disebutkan) pada Tarikh Damasqus (15/q 386-tulisan tangan) maka riwayatnya dari Zuhair sebagaimana di naskhan oleh para Imam adalah mungkar, dan hadits ini darinya.<br /><br />Keempat<br /><br />"Artinya : Barangsiapa yang berbuka puasa satu hari pada bulan Ramadhan tanpa ada sebab dan tidak pula karena sakit maka puasa satu tahun pun tidak akan dapat mencukupinya walaupun ia berpuasa pada satu tahun penuh"<br />Hadits ini diriwayatkan Bukhari dengan mu'allaq dalam shahih-nya (4/160-Fathul Bari) tanpa sanad.<br /><br />Ibnu Khuzaimah telah memalukan hadits tersebut di dalam Shahih-nya (19870), At-Tirmidzi (723), Abu Dawud (2397), Ibnu Majah (1672) dan Nasa'i di dalam Al-Kubra sebagaimana pada Tuhfatul Asyraaf (10/373), Baihaqi (4/228) dan Ibnu Hajjar dalam Taghliqut Ta'liq (3/170) dari jalan Abil Muthawwas dari bapaknya dari Abu Hurairah.<br /><br />Ibnu Hajar berkata dalam Fathul Bari (4/161) : "Dalam hadits ini ada perselisihan tentang Hubaib bin Abi Tsabit dengan perselisihan yang banyak, hingga kesimpulannya ada tiga penyakit : idhthirah (goncang), tidak diketahui keadaan Abil Muthawwas dan diragukan pendengaran bapak beliau dari Abu Hurairah".<br /><br />Ibnu Khuzaimah berkata setelah meriwayatkannya :Jika khabarnya shahih, karena aku tidak mengenal Abil Muthawwas dan tidak pula bapaknya, hingga hadits ini dhaif juga:.<br /><br />Wa ba'du : Inilah empat hadits yang didhaifkan oleh para ulama dan di lemahkan oleh para Imam, namun walaupun demikian kita (sering) mendengar dan membacanya pada hari-hari di bulan Ramadhan yang diberkahi khususnya dan selain pada bulan itu pada umumnya.<br /><br />Tidak menutup kemungkinan bahwa sebagian hadits-hadits ini memiliki makna-makna yang benar, yang sesuai dengan syari'at kita yang lurus baik dari Al-Qur'an maupun Sunnah, akan tetapi (hadits-hadits ini) sendiri tidak boleh kita sandarkan kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, dan terlebih lagi -segala puji hanya bagi Allah- umat ini telah Allah khususkan dengan sanad dibandingkan dengan umat-umat yang lain. Dengan sanad dapat diketahui mana hadits yang dapat diterima dan mana yang harus ditolak, membedakan yang shahih dari yang jelek. Ilmu sanad adalah ilmu yang paling rumit, telah benar dan baik orang yang menamainya : "Ucapan yang dinukil dan neraca pembenaran khabar".<br /><br /><br /><br />[Disalin dari Kitab Sifat Shaum Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam Fii Ramadhan, edisi Indonesia Sipat Puasa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam oleh Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaaly, Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid, terbitan Pustaka Al-Haura, penerjemah Abdurrahman Mubarak Ata]<br /><br />sumber awal <span style="font-weight: bold; color: rgb(0, 153, 0);">www.almanhaj.or.id</span></span></span>ferdigihttp://www.blogger.com/profile/09502600003989801284noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-476363428999956691.post-28220124674012097672008-08-19T14:45:00.008+07:002008-09-04T09:38:15.335+07:00INFO KAJIAN<table class="contentpaneopen"> <tbody><tr> <td class="contentheading" width="100%"> TABLIGH AKBAR DAN BEDAH BUKU "TAFSIR CINTA AYAT-AYAT CINTA" </td> <td class="buttonheading" width="100%" align="right"> <a href="http://www.sahidian.com/index.php?view=article&catid=1:info-bedah-buku&id=28:tabligh-akbar-dan-bedah-buku-qtafsir-cinta-ayat-ayat-cintaq&tmpl=component&print=1&page=" title="Print" onclick="window.open(this.href,'win2','status=no,toolbar=no,scrollbars=yes,titlebar=no,menubar=no,resizable=yes,width=640,height=480,directories=no,location=no'); return false;"><br /></a> </td> <td class="buttonheading" width="100%" align="right"> <a href="http://www.sahidian.com/index.php?option=com_mailto&tmpl=component&link=aHR0cDovL3d3dy5zYWhpZGlhbi5jb20vaW5kZXgucGhwP3ZpZXc9YXJ0aWNsZSZpZD0yODp0YWJsaWdoLWFrYmFyLWRhbi1iZWRhaC1idWt1LXF0YWZzaXItY2ludGEtYXlhdC1heWF0LWNpbnRhcQ==" title="E-mail" onclick="window.open(this.href,'win2','width=400,height=300,menubar=yes,resizable=yes'); return false;"><br /></a> </td> </tr> </tbody></table> <table class="contentpaneopen"> <tbody> <tr> <td colspan="2" valign="top"> <p><img src="http://files.sahidian.com/brosur_kajian/kajian%2031-08-2008.jpg" vspace="4" width="397" align="right" border="0" height="274" hspace="4" /><strong>HADIRILAH<br />TABLIGH AKBAR DAN BEDAH BUKU</strong><br />Untuk Umum<br /><br /><strong><u>TAFSIR CINTA AYAT-AYAT CINTA</u></strong><br />bersama :<br />Ustadz Abu Ahmad Zainal Abidin, Lc.<br /><br />InsyAllah ..<br />AHAD, 31 Agustus 2008<br />Pukul 09:00 WIB s/d Dzuhur<br />tempat<br />JAKARTA ISLAMIC cENTRE<br />Kramat Koja, Jakarta Utara<br /><br />Cp.<br />0816 1182 781<br />0812 1055 891<br />0815 8863 543</p><p> </p></td> </tr> </tbody></table> <span class="article_separator"> </span> <table class="contentpaneopen"> <tbody><tr> <td class="contentheading" width="100%"><span style="font-weight: bold;"> DAURAH ISLAM ILMIAH X "MEMAHAMI PRINSIP-PRINSIP DASAR ISLAM"</span> </td> <td class="buttonheading" width="100%" align="right"> <a href="http://www.sahidian.com/index.php?view=article&catid=2:info-dauroh&id=29:daurah-islam-ilmiah-x-qmemahami-prinsip-prinsip-dasar-islamq&tmpl=component&print=1&page=" title="Print" onclick="window.open(this.href,'win2','status=no,toolbar=no,scrollbars=yes,titlebar=no,menubar=no,resizable=yes,width=640,height=480,directories=no,location=no'); return false;"><br /></a> </td> <td class="buttonheading" width="100%" align="right"> <a href="http://www.sahidian.com/index.php?option=com_mailto&tmpl=component&link=aHR0cDovL3d3dy5zYWhpZGlhbi5jb20vaW5kZXgucGhwP3ZpZXc9YXJ0aWNsZSZpZD0yOTpkYXVyYWgtaXNsYW0taWxtaWFoLXgtcW1lbWFoYW1pLXByaW5zaXAtcHJpbnNpcC1kYXNhci1pc2xhbXE=" title="E-mail" onclick="window.open(this.href,'win2','width=400,height=300,menubar=yes,resizable=yes'); return false;"><br /></a> </td> </tr> </tbody></table><table class="contentpaneopen"><tbody> <tr> <td colspan="2" valign="top"> <p><img src="http://files.sahidian.com/brosur_kajian/daurah%20bogor%20agustus%202008.jpg" vspace="4" width="382" align="right" border="0" height="319" hspace="4" /><strong>IKUTILAH !<br />DAURAH ISLAM ILMIAH X</strong><br />Khusus Laki-Laki dan Pemula<br /><br /><strong><u>MEMAHAMI PRINSIP-PRINSIP DASAR ISLAM<br /></u></strong><br />bersama :<br />Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas<br />Ustadz Arman Amri, Lc.<br />Ustadz Kurnaedi, Lc.<br /><br />Insyaallah<br />Jum'at (ba'da Ashar) s/d Ahad (Dzuhur)<br />22-24 Agustus 2008<br />di<br />Masjid Imam Ahmad bin Hanbal<br />KPP IPB Baranangsiang IV Blok A<br />Tanah Baru, Bogor<br /><br />Infaq Rp.50.000,-<br />Fasilitas : Block Note, Makan, Snack<br /><br />Info dan pendaftaran<br />0818 0828 4424<br />0856 9330 5222<br />0859 2507 2121<br />0852 1885 5004<br />0251 - 215 9968</p></td></tr></tbody></table>ferdigihttp://www.blogger.com/profile/09502600003989801284noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-476363428999956691.post-69086811549423431192008-08-05T15:43:00.005+07:002008-09-04T09:14:05.599+07:00<div style="text-align: center;"><span style=";font-family:bookman old style,new york,times,serif;font-size:130%;" >Alhamdulillah, </span><br /><span style=";font-family:bookman old style,new york,times,serif;font-size:130%;" >Telah lahir putra pertama kami<br /><br /></span></div><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiM2OOOrRswskGlaR1szmjs7R2U3QT9uS5_x7J7IbuQ1v3n_oy8hZI3sy46BFXsKUHmKe3C7rCCGY6Kca_UhRMMw7TBnFulHgQfHmLxAYHkW9QuwTtN62Ye0uNmby0yfXOqnyTS1Cb53QEL/s1600-h/IMG_1758.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 428px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiM2OOOrRswskGlaR1szmjs7R2U3QT9uS5_x7J7IbuQ1v3n_oy8hZI3sy46BFXsKUHmKe3C7rCCGY6Kca_UhRMMw7TBnFulHgQfHmLxAYHkW9QuwTtN62Ye0uNmby0yfXOqnyTS1Cb53QEL/s320/IMG_1758.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5230953193343140610" border="0" /></a><br /><br /><p style="text-align: center;" class="MsoNormal"><span style="color: rgb(255, 255, 0);font-size:180%;" ><span style="font-weight: bold; color: rgb(0, 128, 255);">FAUZAN ABDILLAH FADHIL</span></span><br /></p><div style="text-align: center;"><br /><span style=";font-family:bookman old style,new york,times,serif;font-size:130%;" >Sabtu 2 Agustus 2008/30 <span class="yshortcuts" id="lw_1217925408_0">Rajab</span> 1429 H</span><br /><span style=";font-family:bookman old style,new york,times,serif;font-size:130%;" ><span class="yshortcuts" id="lw_1217925801_1">Berat</span> 4kg, pjng 48 cm</span><br /><br /><span style=";font-family:bookman old style,new york,times,serif;font-size:130%;" >Keluarga <span style="border-bottom: 1px dashed rgb(0, 102, 204); cursor: pointer;" class="yshortcuts" id="lw_1217925408_1">Ferdi</span> & Erna</span><br /><span style=";font-family:bookman old style,new york,times,serif;font-size:130%;" >(Tamboen)</span><br /><br /><br /></div>ferdigihttp://www.blogger.com/profile/09502600003989801284noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-476363428999956691.post-78784127564809400852008-07-21T11:29:00.010+07:002008-09-04T09:38:45.921+07:00Tabligh Akbar & Bedah Buku “Mulia dengan Manhaj Salaf”<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjI283Sq4t0yxjQpyJ6vAM8UaLHn05k5qKenknmCzP61KGAQjM1jKX0k8ZnZjAO1YGjpxHOsJj2cUeTrux9gZFlg6kfLMO0zbiPiGq3ylloYt8zY19YIghJf84z_PMiogUX7Q0rG0JTbi4j/s1600-h/mulia_dgn_manhaj_salaf+copy.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 407px; height: 281px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjI283Sq4t0yxjQpyJ6vAM8UaLHn05k5qKenknmCzP61KGAQjM1jKX0k8ZnZjAO1YGjpxHOsJj2cUeTrux9gZFlg6kfLMO0zbiPiGq3ylloYt8zY19YIghJf84z_PMiogUX7Q0rG0JTbi4j/s320/mulia_dgn_manhaj_salaf+copy.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5225326274379347874" border="0" /></a><br />Rasulullah <em>shallallahu’alaihi wa sallam</em>, utusan & kekasih Allah, telah memerintahkan kepada umatnya untuk menempuh jalan yang mulia, yang telah ditempuh oleh beliau dan para sahabat<em> ridhwaanallahi’alaihim ajma’in</em>. <p style="margin-bottom: 0cm;">Jalan itu tiada bercabang, jalan yang lurus, jelas, terang, putih bersih dan tidak ada bercak-bercak syirik, bid’ah, khurafat, hizb, kelompok, golongan dan lainnya.</p> <p style="margin-bottom: 0cm;">Barangsiapa menempuh jalan tersebut, niscaya ia akan mendapat kemuliaan di dunia dan keselamatan di akhirat. Wajib bagi setiap kita untuk kembali kepada Agama Islam menurut pemahaman Salafush Shalih.</p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> </p> <p style="margin-bottom: 0cm;">Bagi Anda yang mendambakan kemuliaan, sepatutnya untuk mengetahui manhaj yang mulia ini, dengan duduk di majelis ilmu yang penuh dengan kemuliaan. Ajak keluarga, sahabat dan orang-orang yang anda cintai.</p> <p style="margin-bottom: 0cm;"> </p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><strong>Hadirilah.. Tabligh Akbar dan Bedah Buku “Mulia dengan Manhaj Salaf”</strong></p> <ol start="9"><p style="margin-bottom: 0cm;"><strong>InsyaAllah</strong></p><p style="margin-bottom: 0cm;"><strong>Ahad, 3 Agustus 2008</strong></p><p style="margin-bottom: 0cm;"><strong>09.00 WIB – Zhuhur</strong></p><p style="margin-bottom: 0cm;"><strong>Jakarta Islamic Centre</strong></p><p style="margin-bottom: 0cm;"><strong>Jakarta Utara</strong></p></ol> <p style="margin-bottom: 0cm;"><strong>Pembicara : Ustadz Abu Fat-hi Yazid Abdul Qadir Jawas</strong></p><p style="margin-bottom: 0cm;"><br /><strong></strong></p><p style="margin-bottom: 0cm;"><strong>Sumber:<br /></strong></p><p style="margin-bottom: 0cm;"><strong><a href="http://lilis.tamansakinah.com/blog/2008/07/17/tabligh-akbar-bedah-buku-mulia-dengan-manhaj-salaf/">http://lilis.tamansakinah.com/blog/2008/07/17/tabligh-akbar-</a><br /></strong></p>ferdigihttp://www.blogger.com/profile/09502600003989801284noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-476363428999956691.post-47258581912322668132008-07-09T10:43:00.007+07:002008-09-04T09:15:32.293+07:00Mengurai benang-benang kusut impian di masa depan<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFuCRIKRBHDVOQGnIjpeBDeVOaQdjMEfwv0tjmHyMJebZ-fmG5hm-HoJnuh2BExFWhYXYawK8w_f66N6_keRLg6VKdiuBWUXmrYZX1ISlyg91L70U-mgpwWq3VVFg5VGeMg4kgp-SH_mxa/s1600-h/benang+kusut+masa+depan.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 438px; height: 290px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFuCRIKRBHDVOQGnIjpeBDeVOaQdjMEfwv0tjmHyMJebZ-fmG5hm-HoJnuh2BExFWhYXYawK8w_f66N6_keRLg6VKdiuBWUXmrYZX1ISlyg91L70U-mgpwWq3VVFg5VGeMg4kgp-SH_mxa/s320/benang+kusut+masa+depan.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5220864440806193042" border="0" /></a><br /><p class="MsoNormal"><b style=""><span lang="EN-GB" style="font-size:12;"><span style="font-size:100%;"><span style="font-family:georgia;"></span></span><br /><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal"><b style=""><span lang="EN-GB" style="font-size:12;"><o:p></o:p></span></b><span lang="EN-GB" style="font-size:12;">"</span><span lang="EN-GB" style="font-size:12;">Harus dimulai sekarang juga" Begitu setidaknya orang bijak berpetuah, tentang segala hal yang berkaiatan dengan kemajuan manusia menjalani hidupnya. Melakukan suatu hal merupakan sebuah tindakan atau usaha demi mencapai sebuah keinginan. Simulasi tersebut merupakan sebuah hukum alam dalam tataran teori sebab akibat yang tak bisa diganggu gugat. Jika seseorang menginginkan sesuatu tentunya harus ada usaha yang dilakukan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span lang="EN-GB" style="font-size:12;">Memang dalam tataran teori semua mudah saja terencana tetapi impian yang didambakan kadang menemui kendala dalam pelaksanaannya. Tentunya secara garis besar tataran pelaksanaan merupakan hal yang lebih sulit direalisasikan ketimbang dalam teori perencanaannya. Karena apa? tentu karena energi yang dibutuhkan akan berlipat. Energi yang dimaksud di sini tidak lain adalah hal yang bisa menjadi bahan bakar dalam mendukung tercapainya sebuah impian dan tujuan. Seperti kondisi fisik dan mental yang prima, materi yang cukup, kondisi lingkungan yang memungkinkan, sejumlah aturan <i style="">(rule of the game) </i>dan lain-lain.<span class="fullpost"><br /><span id="fullpost"><br />Banyak faktor yang mendukung tercapainya sebuah tujuan namun semua itu pun tidak semudah membalikan telapak tangan. Ya, perlu usaha yang lebih ekstra. Namun jangan pantang surut untuk melangkah dalam berusaha karena biar bagaimanapun apapun usaha yang kita tanam pasti akan menuai hasil, kuncinya hanya satu ketekunan dan keyakinan. Sedikit coba kita renungkan tentang apa sebenarnya makna berusaha. Banyak orang bilang berusaha adalah cara kerja seseorang untuk menjadikan dirinya berkecukupan atau kaya. Bagaimana, anda setuju?. Ya tidak sepenuhnya salah dan ada benarnya juga. Tapi jika kita beranggapan sama demikian berarti kita termasuk salah seorang penonton yang hanya bisa menonton seseorang yang sedang berusaha menjadi seorang yang kaya. Kenapa demikian? karena jika kita tahu makna kaya yang sesungguhnya kita tidak akan terjebak dalam pandangan sempit tentang nilai kekayaan. Seorang yang bukan penonton tentu saja adalah pemain, pemain disini dalam arti adalah orang yang benar-benar melakukan usahanya dengan tekun dan sungguh-sungguh. Para usahawan sejati akan selalu berjibaku dalam tataran relistis pelaksanaan. Dan terjung langsung dalam usaha yang digeluti sehingga mereka akan menilai usaha itu punya konteks yang lebih luas bukan hanya tujuan utama menjadi seorang kaya secara materi. Tetapi kaya juga harus mencakup 3 hal yakni kaya akal, kaya hati dan kaya materi. Ini semua sudah mencakup secara keseluruhan. Akal yang mencetuskan ide brilian dan jenius, hati yang menjaga agar tetap lurus dan terkendali, materi yang menjadi bahan bakar usaha secra kontinyu. Dan tiga faktor tersebut akan menjadi formula yang indah dalam mengurai benang-benang kusut dalam berusaha.</span></span></span></p>ferdigihttp://www.blogger.com/profile/09502600003989801284noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-476363428999956691.post-13975764051456421862008-03-11T17:03:00.006+07:002008-09-04T09:16:02.723+07:00Desain Grafis<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggpb6tsTKLVOyftYKSxvBzgP0Je7n8mQd84lDuKfFBSChTJF9aghjovoO2t64evFhP1_2Iz0XVbYk-B8G_5GzEHm8ilXopDPmxII91ZfZA2779oskwL6p3iVH-75ZtVKvhmXPdZuFha9gC/s1600-h/Mbatik+ok.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 244px; height: 310px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggpb6tsTKLVOyftYKSxvBzgP0Je7n8mQd84lDuKfFBSChTJF9aghjovoO2t64evFhP1_2Iz0XVbYk-B8G_5GzEHm8ilXopDPmxII91ZfZA2779oskwL6p3iVH-75ZtVKvhmXPdZuFha9gC/s320/Mbatik+ok.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5182281816925001138" border="0" /></a>Memahami dunia Desain Grafis tidaklah harus memiliki kamus khusus untuk menterjemahkannya. Setiap orang memiliki kebebasan untuk menentukan baik dan tidaknya karya grafis yang telah ada dari zaman ke zaman.<br /><br />Kebebasan menilai hasil karya grafis juga tidak harus sesuai dengan tuntuttan professional dan segudang pakem yang menjadi tren. Karena tren yang selama ini muncul adalah mencoba mengarah hanya kepada Desain Grafis komersil, sedangkan kebutuhan akan grafis secara murni terpinggirkan.<span class="fullpost"><br /><br /><br /><span id="fullpost"><br />Selama ini pemahaman akan Desain Grafis tumbuh oleh perkembangan industrialisasi, sehingga makna grafis yang memiliki cakupan luas dan tidak terbatas pada grafis komersil saja kini menjadi pemahaman grafis yang terkotak-kotak. Ini lebih diperparah lagi dengan dominannya industrialisasi grafis yang datang dari dunia barat, sehingga semakin meminggirkan seni grafis lokal. Disamping meminimkan karya grafis yang bernuansa lokal (baca:etnik) industrialisasi grafis juga menghambat bahkan dikemudian waktu akan mematikan karya-karya grafis lokal.<br /><br />Seni grafis lokal ditanah air ini memiliki banyak keragaman dan tingkat etnik yang detail sehingga masih banyak para peminat grafis yang tetap menjadikan salah satu pilihan seni visualnya, contohnya seperti batik dan mebel dengan ukiran Jepara. Tetapi gaung grafis lokal tidak terdengar karena konsep dan serangan industrialisasi barat. Siapa yang tidak mengenal konsep minimalis yang sudah lama diinfasi dunia barat dan bahkan sudah menjadi kebutuhan di setiap lini kehidupan.<br /><br />Di luar segi optimalitas dan efektifitas kita tidak hanya terjajah dari segi globalisasi tetapi juga dari segi seni visual atau Desain Grafis yang seharusnya memiliki karakter tersendiri.</span></span>ferdigihttp://www.blogger.com/profile/09502600003989801284noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-476363428999956691.post-56740722500150056582008-02-02T11:55:00.003+07:002008-09-04T09:17:13.273+07:00Pengaruh Teknologi dalam kehidupan<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=476363428999956691&postID=5674072250015005658"></a><br /><blockqoute><br />Seberapa besar teknologi berpengaruh dalam kehidupan anda???<br /></blockqoute>ferdigihttp://www.blogger.com/profile/09502600003989801284noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-476363428999956691.post-32008520841042579752007-11-13T11:03:00.006+07:002008-09-04T09:17:50.272+07:00Mencoba Melirik LinuxSeiring perkembangan teknologi yang makin mengkhawatirkan saja, para konsumen teknologi diharuskan untuk lebih pintar dan bijak memilih mana kebutuhan teknologi yang cocok di gunakan untuk kondisi sekarang ini. Termasuk bijak dalam menggunakan perangkat lunak atau software. Dalam arti pintar memilih kebutuhan software yang efisien, efektif dan tentu saja <span style="font-style: italic;">low cost</span>/murah.<span class="fullpost"><br /><span id="fullpost">Hal ini didasari karena semakin gencarnya <span style="font-style: italic;">market leader software</span> microsoft mengkampanyekan produk asli atau anti bajakan yang mengkhawatirkan banyak kalangan. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa hampir sebagian besar masyarakat di Indonesia masih menggunakan software ilegal. <span style="font-style: italic;">"Buat makan aja susah apa lagi suruh beli software asli yang harganya sebulan gaji"</span> seperti itulah gambaran konsumen teknologi yang ingin memanfaatkan teknologi tetapi terhalang kendala keuangan. Untuk itu berbagai solusi sedang dikembangkan dalam mencari alternatif software yang kita impi-impikan yaitu efektif dan murah.<br />Maka muncullah distro Linux yang menjadi alternatif terbaik untuk sekarang ini dari segi perangkat lunak. Karena bukan saja murah tetapi gratis, ya walaupun harus download atau beli dengan harga murah tetapi kita bilang gratis disini karena merupakan software yang tidak memiliki hak jual atau komersil alias <span style="font-style: italic;">open source</span>. Bebas disebarluaskan dan dikembangkan.<br />Masalahpun tidak berhenti sampai disini,bertahun-tahun kita <span style="font-style: italic;">dicekokin</span> oleh software windows tetapi setelah diharuskan menggunakan yang asli dengan harga yang tidak sedikit tentu saja mengagetkan. Dengan mencoba untuk berpindah ke lain hati tentu saja tidak mudah. Harus dibutuhkan kesiapan untuk mau belajar lagi dari software yang tentunya terlihat asing, belum lagi waktu yang terbuang, <span style="font-style: italic;">bug</span> disana-sini, dan segala macam konfigurasi yang membutuhkan kesabaran.<br />Tapi tenang saja kita ga sendiri kok banyak jago-jago linux yang bertebaran online di internet kita bisa saling sharing apa saja mengenai Linux. Dan linux untuk sekarang ini terus dalam masa perkembangan yang katanya sistemnya sudah hampir mendekati kemudahan dan keunggulan windows. Contohnya Mandriva linux 2008 yang bisa memainkan berbagai game window dan bisa digunakan sebagai server, kemudian Ubuntu 1.04 yang lebih familiar dalam program-program perkantoran bahkan untuk <span style="font-style: italic;">newbie</span> sekalipun.<br />jadi ga ada salahnya untuk melirik Linux sebagai alternatif perangkat lunak yang handal.</span></span>ferdigihttp://www.blogger.com/profile/09502600003989801284noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-476363428999956691.post-58636340036031068472007-09-24T15:49:00.000+07:002009-09-08T15:53:24.849+07:00KMK<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoeNRIBtRku7tXWgM68_bI5Ew3QgFroWqnQGeXIDJBIqrV7323_sfVhpJuVCK79oDCEu7NKdNbM3Gzd71fNFp68HaB673UbEHVNOTFQJa4jRfkwdYbWdEVgHjO6c-k_5K6xh3ce1fKcf3z/s1600-h/Logo+KMK.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 94px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoeNRIBtRku7tXWgM68_bI5Ew3QgFroWqnQGeXIDJBIqrV7323_sfVhpJuVCK79oDCEu7NKdNbM3Gzd71fNFp68HaB673UbEHVNOTFQJa4jRfkwdYbWdEVgHjO6c-k_5K6xh3ce1fKcf3z/s200/Logo+KMK.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5379016455900047442" border="0" /></a><br /><span id="fullpost"><br /><br /><br /><br /><br />Graha Kirana Building, Lt. 3, Suite 306,<br />Jl. Yos Sudarso, No. 88<br />Jakarta Utara 14350,<br />Indonesia<br />Telp: (62-21) 6531-1197, 1220,<br />Fax: (62-21) 6531-1198<br /></span>ferdigihttp://www.blogger.com/profile/09502600003989801284noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-476363428999956691.post-86316401569245679402007-06-14T16:21:00.003+07:002008-09-04T09:39:18.749+07:00Informasi Kajian Rutin Bekasi dan sekitarnyaUstad Zaenal Abidin LC di masjid Amar ma'ruf bulak kapal bekasi, setiap hari minggu ba'da ashar sampai jam 17.00. Pembahasan minggu pertama sampai ke tiga tafsir ibnu katsir, Minggu keempat akidah wasithiyah<br /><br />Ustad Hakim bin Amir Abdat di masjid Galaxi Bekasi setiap hari minggu ketiga, jam 09.00 sampai Dzuhur<br /><br />Ustad Yazid bin Abdul Qodir Jawas di masjid Dewan Dakwah Salemba Jakarta Hari selasa jam 09.00.<br /><br />Kalau ada salah dan perubahan jadwal mohon di koreksiferdigihttp://www.blogger.com/profile/09502600003989801284noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-476363428999956691.post-41214072909878581732007-06-14T16:12:00.001+07:002008-09-04T09:20:48.710+07:00Roja' Radio salafAlhamdulillah. Sekarang kita bisa mendengarkan Kajian-kajian Islami dari para ustad yang sesuai dengan pemahaman salaf, yaitu di Radio Roja' dengan frekuensi 756 AM. Insya Allah Radio rodja sudah bisa didengarkan dengan jernih di daerah JABODETABEK.<br /><br />Atau bisa dengar di streaming (putar di winamp)<br /><a href="http://rodja.sytes.net:8000/">http://rodja.sytes.net:8000/</a>ferdigihttp://www.blogger.com/profile/09502600003989801284noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-476363428999956691.post-20895091162286107212006-03-26T18:01:00.002+07:002008-03-26T18:05:22.546+07:00Buku-Buku IslamMelengkapi kebutuhan ilmu Islam dengan buku-buku Islam pilihanferdigihttp://www.blogger.com/profile/09502600003989801284noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-476363428999956691.post-80712274809458906512006-03-12T17:04:00.000+07:002008-03-25T10:39:29.155+07:00Profilferdigihttp://www.blogger.com/profile/09502600003989801284noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-476363428999956691.post-21459380695806447032006-03-12T17:03:00.001+07:002008-03-25T10:54:33.395+07:00Teknologiferdigihttp://www.blogger.com/profile/09502600003989801284noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-476363428999956691.post-90338541617058953622006-03-06T15:08:00.000+07:002008-07-07T15:09:54.921+07:00Produk Kreatif<span id="fullpost"><br /><br /><br /></span>ferdigihttp://www.blogger.com/profile/09502600003989801284noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-476363428999956691.post-10161924524311941182006-03-06T15:07:00.000+07:002008-07-07T15:07:51.034+07:00Produk herbal<span id="fullpost"><br /><br /><br /></span>ferdigihttp://www.blogger.com/profile/09502600003989801284noreply@blogger.com0